Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpol PP Polisikan Pedagang yang Rusak Pagar di Pantai Kenjeran Surabaya

Kompas.com - 25/12/2023, 20:29 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Para pedagang di kawasan Watu-watu Kenjeran, Surabaya, kembali mengamuk hingga memblokade jalan. Mereka menolak saat diminta untuk berjualan di Sentra Ikan Bulak (SIB).

Berdasarkan postingan akun Instagram @aslisuroboyo, sejumlah pria merusak pagar pembatas jalan dengan tepian pantai. Di sisi lain, beberapa perempuan tampak menyorakinya.

"Sekilas video pendemo pedagang, gak terimo ditertibno (enggak terima ditertibkan) nang (di) Kenjeran Watu-Watu utowo (atau) Kenjeran Lama," tulis @aslisuroboyo, saat diunggah, Senin (25/12/2023).

Sedangkan, akun Instagram @surabayakabarmetro menampilkan video memperlihatkan pagar pembatas berada di tengah jalan. Selain itu, tampak juga sejumlah batu digunakan untuk memblokade jalan.

Baca juga: Warga Surabaya Ditusuk Pisau 3 Kali di Depan Anaknya, Polisi Kejar Pelaku

Diketahui, aksi perusakan dan blokade tersebut diduga dilakukan oleh para pedagang. Mereka dulunya menempati kawasan Watu-watu Pantai Kenjeran, Minggu (24/12/2023).

"Kita kemarin memang melakukan penertiban di Pantai (Kenjeran) Watu-Watu," kata Kepala Satpol PP Surabaya, Muhammad Fikser, saat dikonfirmasi melalui telepon.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sendiri telah menertibkan para pedagang dan tukang parkir di kawasan itu. Namun, mereka menolak untuk berjualan di lokasi yang sudah ditetapkan, yakni SIB.

"Kita sebenarnya melindungi warga yang berjualan di SIB. proses ini kan sudah kita komunikasikan dengan para pedagang di sana," jelasnya.

Oleh karena itu, Fikser melaporkan para pedagang yang sudah merusak pagar pembatas tersebut ke aparat kepolisian. Hal tersebut untuk membuat efek jera kepada para pelaku.

"Bagi yang merusak aset pagar Pemkot Surabaya itu ini sudah dilaporkan ke Polres (Pelabuhan) Tanjung Perak. Biarkan proses itu berjalan karena, kami juga punya bukti yang merusak itu siapa," ujarnya.

Fikser mengungkapkan, tindakan para perusak tersebut juga mengganggu masyarakat sekitar. Dengan demikian, menurut dia, tindakan pelaporan itu harus dilakukan.

"Tindakan mereka itu mengganggu pengguna jalan lain, kalau mereka protes ke kami ya maklum. Tapi kalau tindakan merusak pagar, menutup jalan, membalik sampah itu tidak dibenarkan," tutupnya.

Baca juga: 2.500 Aparat Gabungan Disiagakan di Gereja selama Natal di Surabaya

Diberitakan sebelumnya, sejumlah pedagang tersebut sempat melakukan aksi memblokade aksen jalan kawasan Watu-watu Pantai Kenjeran, Minggu (17/12/2023), lalu.

Ketika itu, petugas Satpol PP menertibkan para pedagang yang memaksa berjualan di sepanjang jalan. Akan tetapi, mereka melakukan penolakan karena merasa SIB sepi pengunjung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com