Cerita Wisatawan Mengantre Hampir 2 Jam Masuk ke Pelabuhan Ketapang Saat Libur Nataru

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Aktivitas penyebrangan di Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur mulai padat jelang Hari Raya Natal dan tahun baru 2024.

Data dari PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, jumlah kendaraan pribadi yang menyebrang ke Bali mulai naik dalam beberapa hari terakhir.

Baca juga: Ini Jadwal Operasional Bank BRI Selama Libur Nataru 2023/2024

General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Syamsudin mengatakan, per Kamis (21/12/2023), 2.585 mobil menyeberang ke Bali.

"Jumlah itu lebih tinggi dibanding dua hari sebelumnya," kata Syamsudin, Jumat (22/12/2023).

Pada Rabu (20/12/2023) kemarin, tercatat sebanyak 2.386 kendaraan. Sedangkan pada Selasa (19/12/2023) sebanyak 2.087 kendaraan yang menyebrang ke Bali.

Baca juga: Akhir Pelarian Komplotan Pencuri Traktor di Banyuwangi, Diringkus setelah Beraksi di 70 TKP

"Kendaraan pribadi roda empat, memang sudah ada peningkatan. Kemungkinan terus meningkat," ujar Syamsudin.

Pantauan Kompas.com, pada Jumat (22/12/2023), antrean roda empat masuk ke area pelabuhan sampai mengular hingga 1 kilometer (km).

Antrean baru terurai sekitar dua jam, setelah pengelola pelabuhan mengarahkan kendaraan besar parkir di Dermaga Bulusan.

"Saya perjalanan dari Surabaya mau ke Bali. Kebetulan liburan bareng istri," kata Imam, wisatawan asal Surabaya.

Baca juga: Dibuka Gratis, Ini Pengaturan Lalu Lintas Tol Solo-Yogyakarta Selama Libur Nataru

Imam mengaku sempat menunggu hampir dua jam di sekitar pintu masuk Pelabuhan ASDP Ketapang.

"Semoga nanti pas balik di Gilimanuk tidak sampai ada kemacetan lagi," terangnya.

Hal yang sama disampaikan Thomas. Dia bersama keluarganya akan ke Bali merayakan Natal di Bali.

"Sengaja milih jalur darat untuk refreshing saja. Perjalanan relatif lancar, meski dari Ketapang agak padat," tutur Thomas wisatawan asal Magetan.

Sebagai informasi, PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang telah menyiapkan sistem penundaan (delaying system).

Penundaan itu melalui penyediaan titik lokasi zona penyangga (buffer zone) di rest area, agar saat kendaraan penuh bisa menunggu di lokasi tersebut.