Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iring-iringan 3 Mobil Hitam Sebelum Terduga Teroris di Ngawi Ditangkap

Kompas.com, 16 Desember 2023, 19:25 WIB
Sukoco,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

NGAWI, KOMPAS.com – Salah satu warga Desa Semen, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, melihat iring-iringan 3 mobil berwarna hitam dan sebuah sepeda motor sebelum terduga terotis SL (51) ditangkap pada Sabtu (16/12/2023) pagi sekitar pukul 7.00 WIB.

Sumiati mengaku melihat pengendara sepeda motor memberikan kode ke tiga mobil hitam saat SL melintas di jalan desa.

“Saya melihat ada mobil hitam 3. Dari Utara 2 mobil, yang satu (mobil) dari Selatan bersama satu motor. Yang naik motor itu tangannya menunjuk-nunjuk. Saya tanya tetangga itu kenapa orang nunjuk nunjuk, katanya itu penunjuk jalan,” katanya ditemui di rumahnya Sabtu (16/12/2023).

Baca juga: Densus 88 Amankan Terduga Teroris di Ngawi

Tak berapa lama kemudian, sekitar 10 orang dari 3 mobil tersebut langsung meringkus SL yang mengenakan kaos berwarna putih.

“Itu orang langsung diringkus dengan tangan di belakang. Banyak yang nangkap, ada cewek juga. Yang ditangkap diam saja tidak melawan,” imbuhnya.

SL kemudian masuk ke salah satu mobil dan rombongan tersebut langsung pergi menuju arah jalan raya

Kemudian seseorang dari rombongan tersebut membawa sepeda motor SL dan menuju arah jalan raya.

“Yang diringkus tidak bersuara tidak melawan. Langsung dimasukkan di mobil. Salah satu yang naik motor kemudian membawa motor orang yang diringkus menuju jalan besar menuju ke Desa Kerten,” ucapnya.

Baca juga: Penangkapan Terduga Teroris di Boyolali, Sujadi Kaget Banyak Polisi Datangi Rumah Tetangganya

Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono membenarkan adanya penangkapan terduga teroris di Desa Semen, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi.

Terkait informasi lebih lanjut dia mengaku penanganan teroris merupakan kewenangan Densus 88.

"Untuk adanya penangkapan terduga teroris memang benar tadi pagi. Kalau terkait informasi lebih lanjut itu kewenangan dari Polda. Kita hanya mem-backup personil saja tadi pagi," ujarnya melalui sambungan telepon, Sabtu (16/12/2023).

Terkait terduga teroris yang diamankan, Argowiyono memastikan, langsung dibawa ke Polda Jawa Timur.

"Untuk terduga langsung dibawa ke Polda Jawa Timur," katanya.

Baca juga: Penjelasan Polda Jateng Soal Penangkapan Terduga Teroris di Sragen, Boyolali dan Sukoharjo

Sebelumnya, Tim Densus 88 mengamankan terduga teroris di Desa Semen, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Sabtu (16/23/2023) pagi sekitar pukul 07.00 WIB.

Kepala Desa Semen Suyanto mengatakan, terduga teroris SL (51) merupakan warga Tangerang. Dia diamankan Tim Densus 88 di jalan desa setempat setelah mengantar anaknya sekolah.

“Diamankan jam 7 pagi tadi di jalan setelah mengantar anak sekolah tadi,” ujarnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau