Namun, pada pukul 19.00 WIB, jenazah jenazah Letkol Pnb Sandhra Gunawan telah ditemukan. Selanjutnya dibawa ke Lanud Abdulrachman Saleh.
"Iya, ternyata pada pukul 19.00 WIB, kami mendapat kabar bahwa jenazah Letkol Pnb Sandhra Gunawan telah ditemukan," jelas Agung saat dikonfirmasi ulang.
Ketiga korban yang telah ditemukan, yakni Kolonel Adm Widiono, Mayor Pnb Yuda A. Seta dan Kolonel Pnb Subhan, secara bergantian dibawa terlebih dahulu di Lanud Abdulrachman Saleh untuk dilakukan pemeriksaan sebelum dimakamkan.
"Ketiganya langsung dibawa ke RS AU lalu disemayamkan di hanggar untuk dilakukan pemeriksaan. Kami bekerja sama dengan tim laboratorium forensik kepolisian untuk membantu pemeriksaan para korban," terangnya.
"Selanjutnya jenazah Letkol Pnb Sandhra Gunawan akan menyusul dibawa ke Lanud Abdulrachman Saleh," tambahnya.
Baca juga: Fakta Insiden Pesawat TNI AU Super Tucano Jatuh di Pasuruan, 4 Perwira Gugur
Agung menyebut, keempat korban tersebut mempunyai jabatan di Satuan TNI Angkatan Udara.
Letkol Pnb Sandhra Gunawan menjabat sebagai Komandan Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh Malang, Kolonel Adm Widiono menjabat sebagai Kepala Dinas Personel (Kadispers) Lanud Abdulrachman Saleh, Mayor Pnb Yuda A. Seta Kadisops Lanud Abdulrachman Saleh, dan Kolonel Pnb Subhan sebagai Komandan Wing 2 Lanud Abdulrachman Saleh.
Lebih lanjut, Agung menegaskan bahwa penyebab kecelakaan dua pesawat EMB-314 Super Tucano milik Skadron Udara 21 itu murni akibat cuaca buruk, bukan karena kerusakan pada pesawat.
"Maintenance pesawat bagus, begitu pun semua personel kondisinya juga bagus," terangnya.
Agung menyebut kedua pesawat yang alami kecelakaan masih berusia muda. Keduanya diimpor dari Brasil pada tahun 2012.
"Pesawat Super Tucano ini perawatannya bagus dan mudah dirawat," tuturnya.
Baca juga: Pilot Pesawat Super Tucano yang Jatuh di Pasuruan Ditemukan Meninggal
Agung pun mengimbau warga agar tidak menyentuh, mengambil, atau menyimpan apabila menemukan patahan puing pesawat tempur EMB-314 Super Tucano yang jatuh.
Pasalnya, setiap patahan puing pesawat milik Skadron Udara 21 itu akan dijadikan bahan untuk TNI Angkatan Udara melakukan penyelidikan.
"Apabila warga menemukan patahan pesawat, sebaiknya foto dan laporkan kepada kami (TNI AU). Jangan diambil," ungkapnya dalam konferensi pers di Gedung Cakrawala Lanud Abdurrachman Saleh, Kamis (16/11/2023).
Saat ini, tim gabungan TNI AU bersama kepolisian tengah melakukan evakuasi, baik kepada para korban maupun puing-puing pesawat.