Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sang Pencetak Gol di Piala Dunia U-17, Arkhan Kaka, Mengenal Bola dari Lapangan Desa

Kompas.com, 13 November 2023, 10:41 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

Arkhan adalah putra sulung dari pasangan Purwanto Suwondo dan Arliya Andriyani.

Dia lahir di Desa Sukorejo, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, tahun 2007 ketika Purwanto masih menjadi salah satu striker andalan Timnas Indonesia dan sejumlah klub sepak bola papan atas nasional. 

“Kami memutuskan untuk menetap di Blitar, daerah asal istri saya, mamanya Arkhan,” ujar Purwanto, pria asal Lampung itu. 

 Baca juga: Inspirasi dan Pesan Ayah untuk Penggawa Timnas U17 Arkhan Kaka dan Welber Jardim

Setelah pensiun sebagai atlet sepak bola tahun 2011, Purwanto mendirikan SSB MTM di Blitar.

Lapangan Pemerintah Desa Tumpang digunakan sebagai tempat berlatih dan anaknya sendiri, Arkhan, merupakan salah satu murid angkatan pertama SSB MTM. 

Meski demikian, Purwanto tidak setiap saat bisa melatih Arkhan karena kesibukannya sebagai pelatih di sejumlah sekolah sepak bola yang ada di luar daerah. Arkhan lebih sering berlatih dengan teman-temannya di bawah bimbingan pelatih SSB MTM yang ditunjuk Purwanto. 

Baca juga: Pengalaman Mentereng Arkhan Fikri Jadi Pemain Termuda di Timnas Senior

Purwanto mengungkapkan, tidak setiap waktu bisa berlatih sepak bola dengan putranya.

“Tapi saya bisa setiap saat bertelepon dengan Arkhan, berdiskusi tentang sepak bola. Ketika saya libur sebulan penuh misalnya, bisa saya habiskan hampir setiap hari bermain bola dengan Arkhan,” tutur Purwanto yang kini menjadi Direktur di Borneo FC Academy itu. 

Tahun 2019, Arkhan mulai terjun ke sepak bola profesional membela klub PSBK Blitar yang berkompetisi di Liga 3 ketika usianya baru 12 tahun.

Dan tiga tahun kemudian, Arkhan pindah ke Bhayangkara FC dimana dia menjadi salah satu pencetak gol terbanyak di ajang Elite Pro Academy U-16 Tahun 2022. 

 Baca juga: Kabar Timnas U17 dari Jerman: Arkhan Kaka dkk Kalah pada Uji Coba Perdana

Penampilan cemerlangnya di Bhayangkara FC menarik perhatian Klub Persis Solo yang segera "meminangnya" di awal 2022. Melalui Persis Solo, Arkhan menjadi pesepak bola termuda di kompetisi Liga I, di usianya 15 tahun. 

Tekankan etos kerja

Pemain Timnas Indonesia U17 Arkhan Kaka menendang bola yang melewati penjaga gawang Ekuador saat babak penyisihan Grup A Piala Dunia U17 2023 yang berakhir dengan skor 1-1 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Jawa Timur, Jumat (10/11/2023) malam.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Pemain Timnas Indonesia U17 Arkhan Kaka menendang bola yang melewati penjaga gawang Ekuador saat babak penyisihan Grup A Piala Dunia U17 2023 yang berakhir dengan skor 1-1 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Jawa Timur, Jumat (10/11/2023) malam.

Seperti ayahnya, Arkhan yang kini berpostur tubuh 188 sentimeter dan 77 kilogram itu paling banyak ditempatkan di posisi gelandang dan striker dengan kemampuan berlari cepat.

Purwanto menggambarkan Arkhan sebagai pesepak bola muda yang memiliki agresivitas tinggi.  

“Jujur kelebihan dia adalah kerja dengan etos tinggi, kerja yang militan. Itu yang membuat dia bisa seperti saat ini,” tutur Purwanto.  

Halaman:


Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau