Menurut Purwanto, pesepak bola muda memang harus bekerja keras di lapangan.
Didikan keras itu, kata Purwanto, membuat Arkhan tumbuh menjadi atlet muda dengan energi yang besar.
“Dia itu sehari-hari kalau belum berkeringat belum bisa tidur. Jam 12 malam dia harus cari keringat dulu baru bisa tidur. Makanya saya buatkan ruang khusus di rumah di mana dia bisa tendang-tendang bola sebelum tidur tanpa mengganggu tetangga,” tuturnya.
Baca juga: Kabar Timnas U17 dari Jerman: Arkhan Kaka dkk Kalah pada Uji Coba Perdana
Kata dia, tempaan etos kerja keras di lapangan bagi pesepak bola muda memang merupakan salah satu cara meningkatkan kualitas teknik permainan mereka karena pengalaman bertanding yang masih terbatas.
“Dasar awal yang saya terapkan ke Kaka, dia harus meningkatkan level etos kerja dan ‘mentality’ bertanding. Masalah main bagus atau tidaknya, itu nomor seratus sekian,” ujarnya.
Arkhan, kata Purwanto, sempat berpatokan pada sang ayah dalam bermain bola. Dia bahkan terus mempelajari gaya bermain bola sang ayah.
Namun, dalam prosesnya, Arkhan kemudian mengidolakan salah sau legenda kesebelasan nasional Bambang Pamungkas.
“Dia memang banyak belajar tentang saya, cuma dia idolanya bukan saya, tapi Bambang Pamungkas. Dari Bambang dia belajar ketenangan bermain, penempatan posisi,” ujar Purwanto.
Baca juga: Respons Presiden Jokowi Usai Timnas U-17 Indonesia Imbang Lawan Ekuador
“Termasuk gol yang dia buat saat melawan Ekuador itu juga berkat penempatan posisi yang tepat sehingga bisa bikin gol. Dia tutup lawan di posisi itu dan dia langsung sekali sentuhan finishing, gol,” tambahnya.
Terkait pesan yang disampaikan kepada Arkhan dalam membela Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 ini, Purwanto kembali menegaskan pentingnya para pemain muda seperti Arkhan untuk terus menjaga etos kerja keras di lapangan sebaik mungkin.
“Apa pun hasilnya, yang penting kerja keras, fight! fight! fight! Urusan bermain bagus atau tidak, itu belakang. Yang penting kerja keras di lapangan,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.