Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sang Pencetak Gol di Piala Dunia U-17, Arkhan Kaka, Mengenal Bola dari Lapangan Desa

Kompas.com - 13/11/2023, 10:41 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Sebuah spanduk berukuran 2 x 4 meter terpampang di pinggir lapangan sepak bola gersang di Desa Tumpang, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Di bagian paling atas, di antara logo PSSI dan Sekolah Sepak Bola (SSB) Mitra Tunas Muda (MTM), tertulis “Arkhan Kaka Putra Purwanto”.

Kemudian di atas gambar Arkhan, sang pemain Timnas U-17 tertulis, “Dari SSB ‘MTM’ Blitar untuk Indonesia."

Baca juga: Arkhan Kaka Cetak Gol Bersejarah di Piala Dunia U17, Kado Manis untuk Sang Ibu

Spanduk itu dibuat setelah Arkhan berhasil mencetak sebuah gol menit ke-22 setelah mendapatkan umpan dari Riski Afrisal, pada laga Piala Dunia U-17.

Saat itu Timnas Indonesia melawan kesebelasan Ekuador di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Jumat (10/11/2023) malam.

Sekitar 6 menit kemudian, Ekuador menyamakan kedudukan 1 – 1, skor tersebut bertahan hingga akhir pertandingan pembuka Grup A itu.

Baca juga: Indonesia Vs Ekuador, Gol Bersejarah Arkhan Kaka Dibalas, Skor Imbang 1-1

“Itu inisiatif para orangtua murid SSB MTM. Mungkin mereka ingin menambah motivasi anak-anak mereka dalam berlatih bola,” kata ayahanda Arkhan, Purwanto Suwondo (46), saat dijumpai di lapangan sepak bola Desa Tumpang, Sabtu (11/11/2023).

Untuk diketahui Purwanto juga merupakan mantan striker kesebelasan Timnas Indonesia di era tahun 1990-an.

Mantan striker Kesebelasan Timnas Indonesia yang juga ayah Arkhan Kaka, Purwanto Suwondo, berbincang dengan Kompas.com di lapangan Desa Tumpang, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Sabtu (11/11/2023).KOMPAS.COM/ASIP HASANI Mantan striker Kesebelasan Timnas Indonesia yang juga ayah Arkhan Kaka, Purwanto Suwondo, berbincang dengan Kompas.com di lapangan Desa Tumpang, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Sabtu (11/11/2023).

Tempat Arkhan mengenal bola

Tidak ada yang istimewa dari lapangan milik pemerintah desa yang berada sekitar 11 kilometer dari Kota Blitar ke arah timur itu.

Kemarau panjang membuat lapangan yang terletak di tengah area persawahan itu tak ditumbuhi rumput.

“Arkhan mengenal bola ya di sini. Dia mulai berlatih bola sejak usia 4 tahun. Berarti sekitar 7 tahun hingga usia 11 tahun dia belajar bola di lapangan ini,” tambah Purwanto. 

Baca juga: Kata Ayah Arkhan Kaka soal Main di Piala Dunia U17: Pengalaman Besar, Kans Mendunia

Gol yang tercipta dari kaki Arkhan saat Timnas Indonesia melawan kesebelasan Ekuador pada laga pembuka Piala Dunia U-17 pada Jumat malam lalu memiliki arti yang sangat penting.

Setidaknya, menurut Purwanto, gol itu telah meneguhkan Timnas Indonesia bukan hanya kesebelasan tuan rumah yang berperan sebagai penggembira.  

Apalagi, meski berakhir imbang 1-1, kesebelasan Ekuador merupakan salah satu kesebelasan unggulan pada laga Piala Dunia U-17 tersebut. 

Sosok Arkhan

Pemain timnas U17 Indonesia, Arkhan Kaka, saat berselebrasi seusai mengemas gol ke gawang Ekuador dalam babak penyisihan Grup A Piala Dunia U17 2023. Laga timnas Indonesia vs Ekuador berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) pada Jumat (10/11/2023).Doc. LOC WCU17/BRY Pemain timnas U17 Indonesia, Arkhan Kaka, saat berselebrasi seusai mengemas gol ke gawang Ekuador dalam babak penyisihan Grup A Piala Dunia U17 2023. Laga timnas Indonesia vs Ekuador berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) pada Jumat (10/11/2023).

Arkhan adalah putra sulung dari pasangan Purwanto Suwondo dan Arliya Andriyani.

Dia lahir di Desa Sukorejo, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, tahun 2007 ketika Purwanto masih menjadi salah satu striker andalan Timnas Indonesia dan sejumlah klub sepak bola papan atas nasional. 

“Kami memutuskan untuk menetap di Blitar, daerah asal istri saya, mamanya Arkhan,” ujar Purwanto, pria asal Lampung itu. 

 Baca juga: Inspirasi dan Pesan Ayah untuk Penggawa Timnas U17 Arkhan Kaka dan Welber Jardim

Setelah pensiun sebagai atlet sepak bola tahun 2011, Purwanto mendirikan SSB MTM di Blitar.

Lapangan Pemerintah Desa Tumpang digunakan sebagai tempat berlatih dan anaknya sendiri, Arkhan, merupakan salah satu murid angkatan pertama SSB MTM. 

Meski demikian, Purwanto tidak setiap saat bisa melatih Arkhan karena kesibukannya sebagai pelatih di sejumlah sekolah sepak bola yang ada di luar daerah. Arkhan lebih sering berlatih dengan teman-temannya di bawah bimbingan pelatih SSB MTM yang ditunjuk Purwanto. 

Baca juga: Pengalaman Mentereng Arkhan Fikri Jadi Pemain Termuda di Timnas Senior

Lapangan Desa Tumpang, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, dimana Arkhan Kaka belajar sepak bola sejak usia 4 tahun, Sabtu (11/11/2023)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Lapangan Desa Tumpang, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, dimana Arkhan Kaka belajar sepak bola sejak usia 4 tahun, Sabtu (11/11/2023)

 

Purwanto mengungkapkan, tidak setiap waktu bisa berlatih sepak bola dengan putranya.

“Tapi saya bisa setiap saat bertelepon dengan Arkhan, berdiskusi tentang sepak bola. Ketika saya libur sebulan penuh misalnya, bisa saya habiskan hampir setiap hari bermain bola dengan Arkhan,” tutur Purwanto yang kini menjadi Direktur di Borneo FC Academy itu. 

Tahun 2019, Arkhan mulai terjun ke sepak bola profesional membela klub PSBK Blitar yang berkompetisi di Liga 3 ketika usianya baru 12 tahun.

Dan tiga tahun kemudian, Arkhan pindah ke Bhayangkara FC dimana dia menjadi salah satu pencetak gol terbanyak di ajang Elite Pro Academy U-16 Tahun 2022. 

 Baca juga: Kabar Timnas U17 dari Jerman: Arkhan Kaka dkk Kalah pada Uji Coba Perdana

Penampilan cemerlangnya di Bhayangkara FC menarik perhatian Klub Persis Solo yang segera "meminangnya" di awal 2022. Melalui Persis Solo, Arkhan menjadi pesepak bola termuda di kompetisi Liga I, di usianya 15 tahun. 

Tekankan etos kerja

Pemain Timnas Indonesia U17 Arkhan Kaka menendang bola yang melewati penjaga gawang Ekuador saat babak penyisihan Grup A Piala Dunia U17 2023 yang berakhir dengan skor 1-1 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Jawa Timur, Jumat (10/11/2023) malam.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Pemain Timnas Indonesia U17 Arkhan Kaka menendang bola yang melewati penjaga gawang Ekuador saat babak penyisihan Grup A Piala Dunia U17 2023 yang berakhir dengan skor 1-1 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Jawa Timur, Jumat (10/11/2023) malam.

Seperti ayahnya, Arkhan yang kini berpostur tubuh 188 sentimeter dan 77 kilogram itu paling banyak ditempatkan di posisi gelandang dan striker dengan kemampuan berlari cepat.

Purwanto menggambarkan Arkhan sebagai pesepak bola muda yang memiliki agresivitas tinggi.  

“Jujur kelebihan dia adalah kerja dengan etos tinggi, kerja yang militan. Itu yang membuat dia bisa seperti saat ini,” tutur Purwanto.  

Menurut Purwanto, pesepak bola muda memang harus bekerja keras di lapangan.

Didikan keras itu, kata Purwanto, membuat Arkhan tumbuh menjadi atlet muda dengan energi yang besar. 

“Dia itu sehari-hari kalau belum berkeringat belum bisa tidur. Jam 12 malam dia harus cari keringat dulu baru bisa tidur. Makanya saya buatkan ruang khusus di rumah di mana dia bisa tendang-tendang bola sebelum tidur tanpa mengganggu tetangga,” tuturnya. 

Baca juga: Kabar Timnas U17 dari Jerman: Arkhan Kaka dkk Kalah pada Uji Coba Perdana

Kata dia, tempaan etos kerja keras di lapangan bagi pesepak bola muda memang merupakan salah satu cara meningkatkan kualitas teknik permainan mereka karena pengalaman bertanding yang masih terbatas.

“Dasar awal  yang saya terapkan ke Kaka, dia harus meningkatkan level etos kerja dan ‘mentality’ bertanding. Masalah main bagus atau tidaknya, itu nomor seratus sekian,” ujarnya. 

Idolakan Bambang Pamungkas

 

Pesepak bola Persija Jakarta Bambang Pamungkas  membawa bunga usai melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Selasa (17/12/2019). Dalam laga tersebut Bambang Pamungkas mengakhiri karirnya di sepak bola sebagai pemain.ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT Pesepak bola Persija Jakarta Bambang Pamungkas membawa bunga usai melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Selasa (17/12/2019). Dalam laga tersebut Bambang Pamungkas mengakhiri karirnya di sepak bola sebagai pemain.

Arkhan, kata Purwanto, sempat berpatokan pada sang ayah dalam bermain bola. Dia bahkan terus mempelajari gaya bermain bola sang ayah. 

Namun, dalam prosesnya, Arkhan kemudian mengidolakan salah sau legenda kesebelasan nasional Bambang Pamungkas. 

“Dia memang banyak belajar tentang saya, cuma dia idolanya bukan saya, tapi Bambang Pamungkas. Dari Bambang dia belajar ketenangan bermain, penempatan posisi,” ujar Purwanto. 

Baca juga: Respons Presiden Jokowi Usai Timnas U-17 Indonesia Imbang Lawan Ekuador

“Termasuk gol yang dia buat saat melawan Ekuador itu juga berkat penempatan posisi yang tepat sehingga bisa bikin gol. Dia tutup lawan di posisi itu dan dia langsung sekali sentuhan finishing, gol,” tambahnya. 

Terkait pesan yang disampaikan kepada Arkhan dalam membela Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 ini, Purwanto kembali menegaskan pentingnya para pemain muda seperti Arkhan untuk terus menjaga etos kerja keras di lapangan sebaik mungkin.  

“Apa pun hasilnya, yang penting kerja keras, fight! fight! fight! Urusan bermain bagus atau tidak, itu belakang. Yang penting kerja keras di lapangan,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Surabaya
Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Surabaya
1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

Surabaya
Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Surabaya
14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

Surabaya
Kronologi Bus Sumber Selamat Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Kronologi Bus Sumber Selamat Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com