Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Makam Sunan Sendang, Wisata Religi di Lamongan

Kompas.com, 5 November 2023, 08:00 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Makam Sunan Sendang berada di situs Makam Sendang Duwur.

Lokasi situs Makam Sendang Duwur terletak di Desa Duwur, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur.

Makam Sunan Sendang Duwur merupakan salah satu wisata religi di Lamongan yang banyak dikunjungi oleh wisatawan, selain makam Sunan Drajat.

Makam Sunan Sendang

Letak Makam Sunan Sendang

Sunan Sendang adalah tokoh utama dalam kompleks Makam Sendang Duwur.

Makam Sunan Sendang Duwur terletak di sebelah barat Masjid Sendang Duwur, yang berada di halaman III.

Situs Makam Sendang Duwur terbagi dalam beberapa halaman, yaitu sebelah utara dan barat Masjid Sendang Duwur.

Masing-masing halaman dibatasi oleh pagar dengan pintu gerbang sebagai jalan masuk.

Situs Makam Sendang Duhur secara umum terbagi menjadi empat halaman.

Pola tata letaknya tersusun ke belakang, makan Sunan Sendang berada pada bagian paling belakang.

Baca juga: Makam Sunan Drajat dan Kisah Gamelan Singo Mengkok

Nama Asli Sunan Sendang

Sunan Sendang adalah penyebar agama Islam di kawasan Sendang Duwur, Paciran.

Nama asli Sunan Sendang adalah Randen Noer Rohmat yang merupakan keturunan Syekh Abdul Qohar dari Bagdad yang merantau ke Jawa.

Syekh Abdul Qohar kemudian menikahi putri Tumenggung Sedayu yang bernama Dewi Sukarsih.

Raden Noer Rohmat lahir pada tahun 1520 M. Pada saat remaja, dia pindah dari Sedayulawas, Brondong, ke kawasan Sendang Duwur.

Sebelum menempati Sendang Duwur, Raden Noer Rohmat melakukan babat alas terlebih dahulu di kawasan ini.

Raden Noer Rohmat mengembangkaan pertanian sambil berdakwah agama Islam kepada penduduk sekitar.

Atas keberhasilannya, Raden Noer Rohmat diberikan gelar Sunan Sendang oleh Sunan Drajat.

Raden Noer Rohmat diminta oleh Sunan Drajat untuk terus mengembangkan ajaran agama Islam dan membangun masjid di sana.

Cerita Pembangunan Masjid Sendang oleh Sunan Sendang

Konon, masjid yang dibangun oleh Sunan Sendang tidak dibangun secara bertahap, melainkan masjid diboyong semalam suntuk dari Mantingan, Jepara.

Ada beragam versi mengenai cerita tersebut. Pertama, masjid yang "diboyong" oleh Sunan Sendang adalah masjid milik Ratu Kalinyamat.

Alasan Sunan Sendang memboyong masjid karena tidak mempunyai kayu.

Masalah tersebut disampaikan kepada Sunan Kalijaga yang kemudian mengarahkan pada masjid Ratu Kalinyamat di Mantingan, Jepara.

Versi kedua menerangkan bahwa masjid tersebut dibawa rombongan dari Mantingan melalui jalur laut menuju Panciran dalam waktu satu malam.

Pada saat mendarat, rombongan diterima langsung oleh Sunan Sendang dan Sunan Drajat bersama pengikutnya.

Rombongan dijamu makanan ketupat lepet dan minuman legen.

Cerita tersebut mengilhami tradisi Kenduri Ketupatan yang diselenggarakan setiap tahun di Pantai Tanjung Kodok.

Tempat rombongan bersandar saat mengantarkan masjid.

Baca juga: Desa Wisata Religi Astana di Cirebon, Lokasi Makam Sunan Gunung Jati

Tradisi tersebut berlangsung setiap hari raya ketupat atau tujuh hari setelah Hari Raya Idul Fitri.

Pada pintu masuk Masjid Sendang tertera angka 1483 Saka atau 1561 Massehi, yang diperkirakan waktu berdirinya masjid tersebut.

Rute Makam Sunan Sendang 

Jarak tempuh Makam Sendang Duwur dari Kota Lamongan sekitar 38,8 kilometer dengan waktu tempuh hampr satu jam.

Perjalanan akan melalui Jalan Raya Pasar Sungelebak Karanggeneng Lamongan, Jalan Raya Solokuro-Godog, dan Jalan Raya Payaman.

Sumber:

lamongankab.go.id

kebudayaan.kemdikbud.go.id

Google Maps

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau