Salin Artikel

Mengenal Makam Sunan Sendang, Wisata Religi di Lamongan

KOMPAS.com - Makam Sunan Sendang berada di situs Makam Sendang Duwur.

Lokasi situs Makam Sendang Duwur terletak di Desa Duwur, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur.

Makam Sunan Sendang Duwur merupakan salah satu wisata religi di Lamongan yang banyak dikunjungi oleh wisatawan, selain makam Sunan Drajat.

Makam Sunan Sendang

Letak Makam Sunan Sendang

Sunan Sendang adalah tokoh utama dalam kompleks Makam Sendang Duwur.

Makam Sunan Sendang Duwur terletak di sebelah barat Masjid Sendang Duwur, yang berada di halaman III.

Situs Makam Sendang Duwur terbagi dalam beberapa halaman, yaitu sebelah utara dan barat Masjid Sendang Duwur.

Masing-masing halaman dibatasi oleh pagar dengan pintu gerbang sebagai jalan masuk.

Situs Makam Sendang Duhur secara umum terbagi menjadi empat halaman.

Pola tata letaknya tersusun ke belakang, makan Sunan Sendang berada pada bagian paling belakang.

Nama Asli Sunan Sendang

Sunan Sendang adalah penyebar agama Islam di kawasan Sendang Duwur, Paciran.

Nama asli Sunan Sendang adalah Randen Noer Rohmat yang merupakan keturunan Syekh Abdul Qohar dari Bagdad yang merantau ke Jawa.

Syekh Abdul Qohar kemudian menikahi putri Tumenggung Sedayu yang bernama Dewi Sukarsih.

Raden Noer Rohmat lahir pada tahun 1520 M. Pada saat remaja, dia pindah dari Sedayulawas, Brondong, ke kawasan Sendang Duwur.

Sebelum menempati Sendang Duwur, Raden Noer Rohmat melakukan babat alas terlebih dahulu di kawasan ini.

Raden Noer Rohmat mengembangkaan pertanian sambil berdakwah agama Islam kepada penduduk sekitar.

Atas keberhasilannya, Raden Noer Rohmat diberikan gelar Sunan Sendang oleh Sunan Drajat.

Raden Noer Rohmat diminta oleh Sunan Drajat untuk terus mengembangkan ajaran agama Islam dan membangun masjid di sana.

Cerita Pembangunan Masjid Sendang oleh Sunan Sendang

Konon, masjid yang dibangun oleh Sunan Sendang tidak dibangun secara bertahap, melainkan masjid diboyong semalam suntuk dari Mantingan, Jepara.

Ada beragam versi mengenai cerita tersebut. Pertama, masjid yang "diboyong" oleh Sunan Sendang adalah masjid milik Ratu Kalinyamat.

Alasan Sunan Sendang memboyong masjid karena tidak mempunyai kayu.

Masalah tersebut disampaikan kepada Sunan Kalijaga yang kemudian mengarahkan pada masjid Ratu Kalinyamat di Mantingan, Jepara.

Versi kedua menerangkan bahwa masjid tersebut dibawa rombongan dari Mantingan melalui jalur laut menuju Panciran dalam waktu satu malam.

Pada saat mendarat, rombongan diterima langsung oleh Sunan Sendang dan Sunan Drajat bersama pengikutnya.

Rombongan dijamu makanan ketupat lepet dan minuman legen.

Cerita tersebut mengilhami tradisi Kenduri Ketupatan yang diselenggarakan setiap tahun di Pantai Tanjung Kodok.

Tempat rombongan bersandar saat mengantarkan masjid.

Tradisi tersebut berlangsung setiap hari raya ketupat atau tujuh hari setelah Hari Raya Idul Fitri.

Pada pintu masuk Masjid Sendang tertera angka 1483 Saka atau 1561 Massehi, yang diperkirakan waktu berdirinya masjid tersebut.

Rute Makam Sunan Sendang 

Jarak tempuh Makam Sendang Duwur dari Kota Lamongan sekitar 38,8 kilometer dengan waktu tempuh hampr satu jam.

Perjalanan akan melalui Jalan Raya Pasar Sungelebak Karanggeneng Lamongan, Jalan Raya Solokuro-Godog, dan Jalan Raya Payaman.

Sumber:

lamongankab.go.id

kebudayaan.kemdikbud.go.id

Google Maps

https://surabaya.kompas.com/read/2023/11/05/080000878/mengenal-makam-sunan-sendang-wisata-religi-di-lamongan

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com