Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Korban Sudah Kesakitan di Pos 1, tapi Dipaksa Ujian Kenaikan Sabuk dan Sempat 2 Kali Koma"

Kompas.com - 12/10/2023, 05:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

GRESIK, KOMPAS.com- Ujian kenaikan sabuk perguruan silat di Desa Semampir, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur berujung maut.

Seorang anggota perguruan silat bernama Muhammad Aditya Pratama (20) meninggal usai menjalani ujian fisik dengan cara dikeroyok memakai balok kayu.

Polisi kini telah menangkap enam terduga pengeroyokan terhadap pesilat tersebut.

Baca juga: Pesilat di Gresik Tewas, Polisi Amankan 6 Terduga Pelaku yang Diduga Keroyok Korban

Pamit ke orangtua

Polisi menindaklanjuti laporan terkait meninggalnya pesilat diduga korban pengeroyokan di Desa Cerme Kidul, Kecamatan Cerme, Gresik, Jawa Timur, Minggu (8/10/2023).Dok. Polres Gresik Polisi menindaklanjuti laporan terkait meninggalnya pesilat diduga korban pengeroyokan di Desa Cerme Kidul, Kecamatan Cerme, Gresik, Jawa Timur, Minggu (8/10/2023).

Ayah korban, Ngatrip menjelaskan bahwa anaknya sempat pamit untuk mengikuti ujian kenaikan sabuk perguruan silat pada Sabtu (7/10/2023).

Namun pada Minggu (8/10/2023) dini hari, keluarga korban mendapat kabar, Aditya Pratama tak sadarkan diri dan dirujuk ke Puskesmas Cerme.

"Teman-teman anak saya mengabari bahwa anak saya di Puskesmas Cerme. Setelah ke sana, anak saya sudah dibawa ke RSUD Ibnu Sina Gresik," kata Ngatrip, Selasa (10/10/2023).

Baca juga: Pesilat di Gresik Meninggal Usai Dikeroyok, Sempat Pamit Ujian Kenaikan Sabuk

Setelah sempat dirawat, korban dinyatakan meninggal dunia, Senin (9/10/2023) malam, sekitar pukul 20.00 WIB.

"Dari keterangan dokter, penyebab meninggalnya saraf di bagian otak kepala tidak berfungsi," ujar dia.

Kejadian tersebut lalu dilaporkan ke polisi oleh keluarga korban.

Baca juga: Kondisi Siswi Diduga Korban Perundungan Colok Mata di Gresik Disebut Membaik

Sudah mengeluh kesakitan

Ilustrasi rumah sakit.KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL Ilustrasi rumah sakit.

Kuasa hukum keluarga korban Sulton Sulaiman membeberkan bahwa korban sempat menjalani ujian kekerasan fisik. Dia dikeroyok oleh para pelaku dengan menggunakan balok kayu.

Adapun peserta ujian harus melewati beberapa pos. Dalam perguruan silat, kunjungan dari pos satu ke pos lainnya disebut "sambung".

"Informasi yang saya terima, korban sudah mengeluh kesakitan setelah melewati ujian di pos pertama. Namun dipaksa untuk terus mengikuti ujian pada pos selanjutnya," kata Sulton, Rabu (11/10/2023).

Baca juga: Ratusan Pesilat Demo Polres Madiun karena Tugu Perguruan Dibongkar

Korban pun akhirnya pingsan setelah menjalani dua kali sambung. Dia dilarikan ke Puskesmas Cerme dan dirujuk ke RSUD Ibnu Sina Gresik.

Halaman:


Terkini Lainnya

Cerita Mochammad Abdul Aziz, Jemaah Haji Termuda di Jatim, Gantikan Ayah yang Meninggal

Cerita Mochammad Abdul Aziz, Jemaah Haji Termuda di Jatim, Gantikan Ayah yang Meninggal

Surabaya
Asyik Berduaan dengan Pacar, Pria di Kota Malang Disabet Golok Orang Tidak Dikenal

Asyik Berduaan dengan Pacar, Pria di Kota Malang Disabet Golok Orang Tidak Dikenal

Surabaya
Pasutri Bojonegoro Bisa Haji dari Penghasilan Parkir, Sisihkan Uang untuk Infak

Pasutri Bojonegoro Bisa Haji dari Penghasilan Parkir, Sisihkan Uang untuk Infak

Surabaya
Kronologi Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Barang Muatan Ludes

Kronologi Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Barang Muatan Ludes

Surabaya
Bom Ikan Meledak di Pasuruan Jatim, Satu Orang Tewas

Bom Ikan Meledak di Pasuruan Jatim, Satu Orang Tewas

Surabaya
Siswa SMAN 2 Kota Batu Raih Medali Emas Kejuaraan Internasional Sepeda Downhill di Malaysia

Siswa SMAN 2 Kota Batu Raih Medali Emas Kejuaraan Internasional Sepeda Downhill di Malaysia

Surabaya
Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Paket dalam Boks Hangus

Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Paket dalam Boks Hangus

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Istri Meninggal Pasca Cabut Gigi Bungsu, Suami Bertekad Cari Keadilan

Istri Meninggal Pasca Cabut Gigi Bungsu, Suami Bertekad Cari Keadilan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Polisi di Situbondo Gagalkan Jual Beli 8,9 Ton Pupuk Subsidi

Polisi di Situbondo Gagalkan Jual Beli 8,9 Ton Pupuk Subsidi

Surabaya
Banjir Rob Terjang Belasan Rumah Warga di Situbondo

Banjir Rob Terjang Belasan Rumah Warga di Situbondo

Surabaya
70 Calon Haji di Embarkasi Surabaya Batal Berangkat Tahun 2024

70 Calon Haji di Embarkasi Surabaya Batal Berangkat Tahun 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com