Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tradisi Tiban untuk Meminta Hujan di Banyuwangi

Kompas.com - 04/10/2023, 16:05 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Berbagai cara dilakukan oleh warga untuk meminta kepada Sang Pencipta agar menurunkan hujan di tengah kemarau panjang. Di Banyuwangi, Jawa Timur, warga menggelar ritual adat tiban.

Pantauan Kompas.com, di Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring, dua orang warga saling beradu cambuk di atas arena ring bambu seluas 3x3 meter.

Baca juga: Kemarau Panjang, Warga Bengkulu Mandi Sehari Sekali demi Hemat Air

Diiringi alunan musik tradisional, keduanya berlenggak-lenggok mengatur strategi menyabetkan cambuk ke tubuh lawan.

Mereka melakukan itu sebagai bagian dari upaya meminta berkah hujan kepada sang maha pencipta.

Ketua Panitia Tradisi Tiban, David Gia Ade mengatakan, tradisi tiban digelar karena kemarau panjang mengancam warga.

"Karena kemarau sangat panjang dan banyak sawah warga nyaris kekeringan. Terlebih air irigasi mulai surut debitnya," kata David, Rabu (4/10/2023).

Baca juga: 14 Kecamatan di Ende Berstatus Awas Kekeringan, Risiko Kebakaran Hutan Meningkat

Kembali digelar setelah 15 tahun

Ritual tiban untuk meminta hujan yang digelar di Banyuwangi. Ritual tiban untuk meminta hujan yang digelar di Banyuwangi.

Menurut David, tradisi tiban sudah 15 tahun tak diselenggarakan. Karena banyak keluhan soal kekeringan dari petani, maka tradisi ini kembali digelar.

“Tradisi ini sudah 15 tahun tidak digelar. Jadi ada obrolan warga tentang bagaimana tradisi ini digelar kembali, karena musim kemarau," ujar David.

Setelah dimusyawarahkan bersama, akhirnya warga sepakat untuk digelar kembali. 

"Yang ikut banyak ternyata. Bukan cuma diikuti warga Banyuwangi, juga dari Blitar, dan Jember juga ada,” ungkap David.

Baca juga: Kemarau Panjang, Pemkab Banyuwangi Minta Petani Hemat Air dan Lapor jika Kekurangan

Dia mengatakan, tidak ada tujuan lain dari tradisi ini selain meminta hujan kepada sang pencipta. Tradisi tersebut rencananya digelar hingga 17 Oktober 2023.

Makna dan aturan

Ilustrasi hujan, kapan musim hujan tiba. SHUTTERSTOCK/AUTSAWIN UTTISIN Ilustrasi hujan, kapan musim hujan tiba.

Nama tradisi ini diambil dari bahasa Jawa tiban yang artinya tiba-tiba ketiban (kejatuhan). Sama seperti masyarakat yang berharap hujan tiba-tiba jatuh dari langit.

"Tradisi ini juga seakan menjadi obat kerinduan bagi warga dan pemuda Desa Tamanagung," tuturnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bus Sugeng Rahayu Oleng dan Terguling di Hutan Ngawi, Sopir Bus Mengaku Ada Truk Mepet Bus Saat Salip

Bus Sugeng Rahayu Oleng dan Terguling di Hutan Ngawi, Sopir Bus Mengaku Ada Truk Mepet Bus Saat Salip

Surabaya
Honda Civic Berkecepatan Tinggi Tabrak Rumah di Kota Batu, Pengemudi Perempuan Tewas

Honda Civic Berkecepatan Tinggi Tabrak Rumah di Kota Batu, Pengemudi Perempuan Tewas

Surabaya
Pakar Unair Kritik RUU Penyiaran

Pakar Unair Kritik RUU Penyiaran

Surabaya
RSUD Bangil Beberkan Kronologi Pengangkatan Testis Pria di Pasuruan

RSUD Bangil Beberkan Kronologi Pengangkatan Testis Pria di Pasuruan

Surabaya
ASN Dinkes Tulungagung Ditangkap Saat Pesta Ekstasi di Tempat Karaoke Surabaya

ASN Dinkes Tulungagung Ditangkap Saat Pesta Ekstasi di Tempat Karaoke Surabaya

Surabaya
Kisah Nenek 100 Tahun Tukang Pijat Naik Haji, Menabung di Kresek Rp 20.000 Setiap Hari

Kisah Nenek 100 Tahun Tukang Pijat Naik Haji, Menabung di Kresek Rp 20.000 Setiap Hari

Surabaya
Polrestabes Surabaya Musnahkan 40 Kilogram Sabu dan 26.000 Pil Ekstasi Senilai Rp 66 Miliar

Polrestabes Surabaya Musnahkan 40 Kilogram Sabu dan 26.000 Pil Ekstasi Senilai Rp 66 Miliar

Surabaya
Wartawan di Lumajang Melakban Mulut Tolak RUU Penyiaran

Wartawan di Lumajang Melakban Mulut Tolak RUU Penyiaran

Surabaya
Demokrat Usung Trihandy Cahyo Saputro Jadi Cabup pada Pilkada Nganjuk 2024

Demokrat Usung Trihandy Cahyo Saputro Jadi Cabup pada Pilkada Nganjuk 2024

Surabaya
Kasus Testis Hilang, Pria di Pasuruan Tegaskan Hanya Ada Persetujuan Operasi Laser Prostat

Kasus Testis Hilang, Pria di Pasuruan Tegaskan Hanya Ada Persetujuan Operasi Laser Prostat

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Menjelang Pilkada 2024, KPU Situbondo Pangkas Jumlah TPS 50 Persen

Menjelang Pilkada 2024, KPU Situbondo Pangkas Jumlah TPS 50 Persen

Surabaya
Sambut Program Makan Siang Gratis, 10.000 Hektar Lahan Kering Disulap Jadi Kawasan Terpadu Hortikultura

Sambut Program Makan Siang Gratis, 10.000 Hektar Lahan Kering Disulap Jadi Kawasan Terpadu Hortikultura

Surabaya
Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com