NGAWI, KOMPAS.com – Upaya pemadaman kebakaran Gunung Lawu di wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur dengan helikopter water bombing dinilai belum maksimal pada Selasa (3/10/2023).
Petugas juga menemukan sejumlah kendala seperti cuaca.
Komandan Satgas Penanganan Karhutla Gunung Lawu Kabupaten Ngawi Letkol Arm Didik Kurniawan mengatakan, upaya pemadaman dengan water bombing sudah dilakukan tiga kali di kawasan Wukir Bayi.
Baca juga: Karhutla Meluas, Sumsel Tambah 5 Helikopter Water Bombing
Meski belum terlihat maksimal namun titik api di kawasan Kabupaten Ngawi sudah mulai berkurang.
“Ini hari ke-5 operasi tanggap darurat bencana kebakaran, kemarin sore kita melakukan tiga kali water bombing efeknya belum terlihat maksimal. Dari pantauan kita titik api mulai berkurang,” ujarnya saat ditemui di basecamp heli di Lapangan Desa Sidorejo, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Rabu (4/10/2023).
Baca juga: Kebakaran Gunung Lawu Meluas hingga 1.100 Hektar, BPBD Jatim Upayakan Water Bombing
Didik Kurniawan menambahkan, hari ini operasi water bombing akan dilakukan di dua titik kebakaran yang masih menyala.
Selain water bombing, upaya pemadaman juga dilakukan oleh pasukan relawan dari bawah sehingga upaya pemadaman bisa maksimal.
“Water bombing hari ini ada dua titik utama di petak 41 di Campurrejo dan petak 28 di Wukir Bayi. Untuk efektivitas pasukan dari bawah juga melakukan pemadaman di titik water bombing,” imbuh dia.
Hingga hari ke-5 kebakaran Gunung Lawu di wilayah Kabupaten Ngawi, sebanyak 1.100 hektar luasan terbakar.
Dari dua lokasi titik utama api diperkirakan masih ada sekitar 15 titik api yang masih menyala.
“Kita tadi melaksanakan visualisasi dari heli memastikan tentang luasan lahan terbakar, memang sulit, perkiraan kita 1.100 sampai 1.200 hektar yang terbakar. Titik utama kebakaran di 2 titik, tapi di titik tersebut ada sekitar 15 titik api yang masih terbakar,” ucap Didik Kurniawan.
Didik memastikan, upaya pemadaman dengan water bombing akan dilaksanakan sampai kebakaran Gunung Lawu benar-benar padam.
“Cuaca kabut dan angin menjadi kendala, tadi saat akan melakukan pemadaman di titik 41 di Desa Karanggupito ditunda karena cuaca kabut dan angin cukup kencang,” pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.