Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciptakan Deodoran dari Mawar dan Tawas, 3 Siswi SMK Raih Juara MEA

Kompas.com, 30 September 2023, 10:59 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Berkat kreatifitas menciptakan deodoran ramah lingkungan, 3 pelajar SMKN 1 Jombang, Jawa Timur, meraih prestasi sebagai juara favorit pada ajang Madani Entrepreneur Academy (MEA) 2023.

MEA merupakan ajang perlombaan untuk pengembangan wirausahawan muda di Indonesia, mencakup pengembangan keterampilan wirausaha, pembangunan jiwa kewirausahaan, mendorong inovasi dan kreativitas, serta membangun jaringan bisnis yang kuat. 

Pada 2023, tiga siswi SMKN 1 Jombang, Rimbi Lenggani dan Nurul Nur Hidayah, murid kelas XII AKL 4, serta Arvia Nabila Tri Agustin, murid kelas XII AKL 1, turut berpartisipasi dengan menciptakan produk penghilang bau badan ramah lingkungan. 

Baca juga: Putri Ariani Posisi Ke-4 Americas Got Talent 2023, Kepsek SMM: Putri Sudah Juara Dunia

Perjuangan mereka meraih prestasi juara favorit nasional terbilang tidak mudah. Selain harus bersaing dengan 1.335 kelompok peserta, mereka terlebih dulu harus mampu meyakinkan bahwa karyanya bermanfaat bagi lingkungan dan teman-teman di sekolahnya.

Rimbi Lenggani menuturkan, ide dan ketertarikan menciptakan deodoran ramah lingkungan berawal dari ketidaksengajaan karena ia sendiri tak memiliki basis pengetahuan yang cukup tentang produk sejenis pengharum badan atau penghilang bau badan.

Hal itu berawal dari seringnya dia disodori iklan pengharum badan atau penghilang bau badan pada akun medsos miliknya. Dari rasa penasaran, Rimbi bersama Nurul dan Arvia kemudian mempelajari cara-cara membuat deodoran.

“Awalnya ya karena waktu buka Tiktok, di beranda sering lihat iklan deodoran. Karena penasaran, kami terus lihat-lihat dan cari referensi di internet, ternyata bisa bikin sendiri,” kata Rimbi saat ditemui Kompas.com di SMKN 1 Jombang, Jumat (29/9/2023).

Dia mengungkapkan, setelah yakin bisa melakukan inovasi dalam membuat deodoran ramah lingkungan, Rimbi bersama Nurul dan Arvia kemudian mengajukan izin ke sekolah untuk mengikuti ajang MEA.

Nurul Nur Hidayah mengungkapkan, bahan untuk menciptakan deodoran terdiri dari bibit parfum non alkohol, air mineral, air bunga mawar, serta tawas. Tanpa campuran alkohol, bahan-bahan tersebut kemudian diformulasikan menjadi deodoran.

“Kita pakainya bibit parfum non alkohol. Supaya ramah lingkungan, kami tidak menggunakan alkohol atau bahan kimia,” ujar murid jurusan akuntansi tersebut.

Arvia Nabila mengatakan, inovasi menciptakan deodoran ramah lingkungan bertujuan untuk mengampanyekan perlunya mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia yang bisa memberi dampak negatif terhadap tubuh manusia dan lingkungan.

Sejauh ini, ujar dia, produk inovasi tanpa alkohol maupun bahan kimia lainnya yang mereka ciptakan bisa diterima di lingkungan sekolah dan keluarga sebagai produk yang berkualitas dan bisa dimanfaatkan untuk pengharum maupun penghilang bau badan.

“Alhamdulillah, teman-teman suka dengan produk deodoran kami,” kata Arvia.

Berkat inovasi menciptakan deodoran ramah lingkungan, Rimbi Lenggani, Nurul Nur Hidayah dan Arvia Nabila Tri Agustin, terpilih sebagai juara favorit nasional pada ajang MEA 2023. Selain piala, ketiganya memperoleh dana pembinaan sebesar Rp 3 juta.

Kelompok dari SMK 1 Jombang tersebut masuk grand final pada 25 September 2023, setelah bersaing dengan 1.335 kelompok dari 170 sekolah dan 19 provinsi se-Indonesia.

Guru pendamping sekaligus Ketua Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Jombang, Hafis Muaddab mengungkapkan, dalam hal inovasi dan pengembangan kreatifitas, pihaknya memberi kebebasan pada siswa untuk memilih dan menekuni apa yang mereka gemari.

Pada ajang MEA 2023, ketiga muridnya sebelum terpilih sebagai juara favorit wajib mengikuti tahap seleksi awal untuk masuk ke 100 peserta terpilih.

“Untuk tahap seleksi awal 100 tim terpilih, tahap 50 besar, tahap 25 besar hingga tahap 10 besar yang diundang ke Jakarta untuk grand final. Alhamdulillah, prestasi anak-anak bisa masuk grand final dan menjadi juara favorit,” kata Hafis.

Baca juga: 5 Tahun Jabar Juara Investasi, tetapi Pengangguran Masih Tinggi

Dia menuturkan, pencapaian ketiga muridnya hingga masuk babak grand final pada ajang MEA yang  digelar PT Permodalan Nasional Madani (PNM), merupakan prestasi yang melebihi ekspektasi.

“Harapan kami, semoga menjadi inspirasi bagi siswa-siswi lain agar terus berprestasi, mau berkarya dan melakukan inovasi-inovasi,” ujar Hafis.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau