Ketiga, Basuki juga menyoroti terkait tidak adanya pintu darurat. Di Stadion Kanjuruhan hanya ada pintu servis.
"Memang ada enam pintu servis. Tapi tidak bisa diakses oleh penonton. Namun hanya bisa diakses oleh ambulans dan mobil kebakaran. Ini juga menjadi salah satu penyebab," terangnya.
Ketiga poin itulah, menurut Basuki, yang menjadi faktor utama penyebab kecelakaan dalam tragedi Kanjuruhan dari faktor bangunan stadion.
Sementara yang lain, di antaranya yakni penerangan, kamar kecil yang juga dinilai tidak layak.
"Kemudian pagar pembatas penonton itu juga gampang diloncati," tutur Basuki.
Baca juga: Erick Thohir soal MA Batalkan Vonis Bebas 2 Polisi Terpidana Tragedi Kanjuruhan: Sangat Senang
Untuk anggaran, Basuki belum menyampaikan secara gamblang. Menurutnya ia akan melakukan desain untuk rencana renovasi Stadion Kanjuruhan tersebut.
"Yang pasti anggarannya dari APBN, dan target pembangunannya akan dimulai pada tahun 2023 mendatang," ujarnya.
Baca juga: Kejati Jatim Akan Segera Eksekusi 2 Polisi Terpidana Tragedi Kanjuruhan
Terakhir, Basuki mengatakan hasil audit tersebut juga akan dilaporkan ke TGIPF yang diketuai oleh Menkopolhukan Mahfud MD.
"Nanti akan kita laporkan untuk menjadi rekomendasi untuk membantu penyelidikan tragedi Stadion Kanjuruhan," pungkasnya.
Senada dengan hasil audit Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan yang menyatakan Stadion Kanjuruhan tidak layak untuk menggelar pertandingan dengan risiko tinggi (high risk), seperti laga antara Arema FC dan Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022 lalu.
"Kesimpulannya sementara bahwa stadion ini tidak layak untuk menggelar pertandingan high risk match. Mungkin kalau itu medium atau low risk masih bisa," kata Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan Nugroho Setiawan, seperti dikutip dari akun YouTube Kemenko Polhukam, Minggu (9/10/2022).
Dia mengatakan, saat massa penonton berebut menyelamatkan diri mereka berupaya keluar dari pintu 13 di stadion.
Akan tetapi, karena pintu itu sebenarnya untuk penonton masuk, maka terjadi desak-desakan yang membuat sejumlah penonton terhimpit dan terinjak-injak hingga kehabisan napas.
"Jadi sementara yang saya lihat adalah pintu masuk berfungsi sebagai pintu keluar, tapi itu tidak memadai. Kemudian tidak ada pintu darurat," ucap Nugroho.
"Jadi mungkin ke depan perbaikannya adalah merubah struktur pintu itu, kemudian juga mempertimbangkan aspek akses seperti anak tangga," lanjut Nugroho.