Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran di Taman Nasional Baluran Situbondo

Kompas.com - 26/09/2023, 19:18 WIB
Ridho Abdullah Akbar,
Krisiandi

Tim Redaksi

SITUBONDO, KOMPAS.com - Polres Situbondo Polda Jatim melakukan penyelidikan terhadap kebakaran hutan dan lahan di Taman Nasional Baluran Situbondo, Jawa Timur. Selain itu, polisi juga fokus dalam pemadaman api.

Kapolres Situbondo AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto menyatakan, sejumlah polisi diterjunkan untuk ikut memadamkan api yang membara, Selasa (26/9/2023). 

"Iya kami menerjunkan 40 personel untuk memadamkan api, titik api berada di lereng gunung sehingga menyulitkan pemadaman," katanya Selasa (26/9/2023).

Baca juga: 3 Hutan di Sumenep Rawan Kebakaran, Warga Diminta Waspada

Dia juga berjanji akan menyelidiki penyebab kebakaran di Baluran. 

"Ini masih diselidiki api berasal dari mana mengingat kondisi api berada di lereng gunung yang curam, kalaupun ada orang yang bakar gimana cara membakarnya," kata Dwi.

Dwi mengingatkan, bagi oknum yang dengan sengaja membakar hutan maka akan terancam hukumam pidana Undang-undang Republik Indonesia nomor 18 Tahun 2014 Pasal 48 ayat 1 dengan ancaman pidana 10 tahun penjara dan denda Rp 10 miliiar.

Kapolres juga mengatakan, petugas mematikan api dengan cara manual, yakni dipukul menggunakan alat.

Selain itu upaya pemadaman juga dengan membuat sekat aliran api supaya tidak terus menyebar. Menurutnya, api yang padam terkadang menyala lagi.

Ia menuturkan, medan cukup berat untuk memadamkan api.

"Ada yang jalan kaki dan naik kendaraan, namun kondisi lokasi sangat curam dan menyulitkan," ucap Dwi.

Humas Taman Nasional Baluran Joko Mulyono menyatakan api membakar benda-benda kering seperti ilalang, pohon kering dan lainnya. Pihaknya juga masih melakukan penyelidikan penyebab adanya api.

Baca juga: Sepekan Dibuka, Bromo Ramai Dikunjungi Wisatawan, Bekas Kebakaran Masih Tampak

"Untuk luas kebakaran masih belum diketahui, nanti kalau sudah selesai (penanganan karhutla) kami akan dilineasi (ukur) luasan lahan yang terbakar," katanya.

Dia juga menyatakan pihak Taman Nasional Baluran masih belum mempertimbangkan untuk pemadaman api melalui udara. Untuk sementara waktu proses pemadaman api secara manual.

"Pemadaman api dengan cara manual dulu, masih belum melakukan pemadaman melalui udara atau waterbom helikopter," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Speedboat Bertabrakan di Telaga Sarangan, Sopir Terlempar ke Air

Speedboat Bertabrakan di Telaga Sarangan, Sopir Terlempar ke Air

Surabaya
5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com