Polisi juga telah mengirim digital video recorder (DVR) CCTV sekolah untuk dilakukan analisa di Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur.
"Kami juga melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, dengan P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Perindungan Perempuan dan Anak), agar korban selalu mendapat pendampingan. Sampai saat ini, masih dilakukan pendampingan," kata Adhitya.
Baca juga: Polda Jatim Turun Tangan dalam Kasus Mata Siswi SD Dicolok Pakai Tusuk Bakso di Gresik
Sementara itu, pihak kepolisian belum memiliki bukti yang cukup untuk memastikan bahwa korban dicolok menggunakan tusuk bakso oleh siswa lainnya di lorong sekolah.
"Sampai hari ini, dari 47 saksi yang telah diperiksa, kami belum menerima keterangan, bahwa anak ini dilakukan perundungan," kata Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan.
"Dari 22 wali murid siswa dan siswi yang bersekolah di sana dan sudah dimintai keterangan, kami belum menemui ada perundungan di sekolah. Namun pemeriksaan terus berjalan," kata Aldhino.
Aldhino mengatakan, hasil pemeriksaan MRI yang dilakukan dokter spesialis mata, tidak ditemukan pendarahan ataupun sobekan pada mata korban. Hasil visum, selaput lendir mata korban dalam kondisi normal dan tidak ada tanda kekerasan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang