GRESIK, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Gresik, Jawa Timur, telah memeriksa sebanyak 47 saksi terkait kasus mata kanan siswi diduga dicolok tusuk bakso oleh temannya hingga mengalami kebutaan.
Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom mengatakan, pihaknya masih terus berupaya untuk mengungkap kejadian sebenarnya yang dialami oleh korban berinisial SAH (8), warga Kecamatan Menganti, Gresik, Jawa Timur.
Kejadian yang dialami siswi itu terjadi pada 7 Agustus 2023. Pihak kepolisian baru mendapat laporan kasus itu pada 28 Agustus 2023.
"Fakta yang kami temukan, dari 47 saksi yang sudah diperiksa, memang sampai saat ini belum ada yang melihat langsung kejadian tersebut (kejadian yang dialami SAH)," ujar Adhitya saat memberikan keterangan di kantor Polres Gresik, Kamis (21/9/2023).
"Namun, kami tetap akan menambah jumlah saksi untuk kami periksa, sehingga bisa membuat jelas kejadian tersebut," kata Adhitya.
Berdasarkan laporan yang diterima polisi, korban awalnya datang ke sekolah untuk melihat pertandingan atau perlombaan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 7 Agustus 2023 sekitar pukul 08.30 WIB.
"Korban ditarik oleh salah satu anak dan dibawa ke lorong di antara ruang kelas dan pagar sekolah. Pada saat itu, korban dimintai uang dan korban menolak sehingga korban dipegang mata kirinya dan mata kanannya, ditusuk menggunakan tusukan bakso," ucap Adhitya.
Atas laporan itu, pihaknya lalu menindaklanjuti kasus itu dengan melakukan pemeriksaan terhadap korban, berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk melakukan olah TKP dan melakukan pemeriksaan pada siswa.
Pihaknya juga melakukan pemeriksaan pada dokter spesialis mata di Rumah Sakit Cahaya Giri dan melakukan pemeriksaan visum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina.
Selain itu, korban telah melakukan pemeriksaan MRI di Rumah Sakit PHC Surabaya. Sebelumnya, korban menjalani pemeriksaan psikologis di Rumah Sakit Bhayangkara.
"Kami juga melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, dengan P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Perindungan Perempuan dan Anak), agar korban selalu mendapat pendampingan. Sampai saat ini, masih dilakukan pendampingan," kata Adhitya.
Sementara itu, pihak kepolisian belum memiliki bukti yang cukup untuk memastikan bahwa korban dicolok menggunakan tusuk bakso oleh siswa lainnya di lorong sekolah.
"Sampai hari ini, dari 47 saksi yang telah diperiksa, kami belum menerima keterangan, bahwa anak ini dilakukan perundungan," kata Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan.
"Dari 22 wali murid siswa dan siswi yang bersekolah di sana dan sudah dimintai keterangan, kami belum menemui ada perundungan di sekolah. Namun pemeriksaan terus berjalan," kata Aldhino.
Aldhino mengatakan, hasil pemeriksaan MRI yang dilakukan dokter spesialis mata, tidak ditemukan pendarahan ataupun sobekan pada mata korban. Hasil visum, selaput lendir mata korban dalam kondisi normal dan tidak ada tanda kekerasan.
https://surabaya.kompas.com/read/2023/09/21/193433878/kasus-mata-siswi-sd-dicolok-tusuk-bakso-di-gresik-polisi-sudah-periksa-47