Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswi SD yang Buta karena Ditusuk Bakso Trauma dan Enggan Bersekolah

Kompas.com, 19 September 2023, 11:00 WIB
Hamzah Arfah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Siswi berinisial SAH (8) warga Kecamatan Menganti, Gresik, Jawa Timur, yang mengalami buta mata kanan setelah dicolok siswa lain menggunakan tusuk bakso, kini mengalami trauma dan enggan kembali ke sekolah.

Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) dr Titik Ernawati membenarkan hal tersebut.

Pihaknya mendapat laporan mengenai kejadian tersebut pada 4 September 2023 dan lantas melakukan pendampingan terhadap korban.

Baca juga: Mata Siswi SD Dicolok dengan Tusuk Bakso di Sekolah, Ayah Ungkap Anaknya Kerap Dipalak

"Bukan karena kasus ini viral terus kita dampingi, ndak (tidak). Pendampingan kami ini sudah dua mingguan, sebelum kasus ini viral," ujar Titik, ditemui saat mengunjungi rumah korban, Senin (18/9/2023).

Titik menjelaskan, dari pendampingan yang dilakukan oleh pihaknya, diketahui bahwa korban masih trauma untuk kembali ke sekolah dasar tempat dirinya menuntut ilmu. Sehingga pihaknya melakukan pendampingan secara psikologis untuk pemulihan mental.

"Kita pendampingan secara psikologis dan lebih mendalam lagi psikologis klinis. Ada pula psikologis khusus, karena secara mental juga belum pulih," ucap Titik.

Lantaran trauma itu juga membuat korban belum dapat memberi gambaran mengenai sosok pelaku. Terlebih pada saat kejadian, korban berada dalam tekanan dan ancaman dari pelaku.

"Karena kalau unsur kekerasan, pasti ada ancaman. Kenapa dia (SAH) belum bisa ngomong, karena ada unsur ancaman di situ dengan terekam lebih dalam pada anak ini sehingga perlu waktu," kata Titik.

Guna membantu menghilangkan trauma yang dialami dan pemulihan psikologis korban, Dinas KBPPPA Gresik bakal turut membantu memfasilitasi keinginan korban untuk pindah sekolah.

Sebab korban yang hingga saat ini masih enggan bersekolah, siap kembali menuntut ilmu asalkan pindah dari sekolah sebelumnya.

"Selanjutnya yang penting itu, anak ini harus sekolah lagi karena sudah kurang lebih satu bulan sudah tidak lagi sekolah. Kita sedang cari sekolah yang cocok, kita observasi dulu, kita lakukan pendekatan ke sekolah agar anak ini dapat diterima," tutur Titik.

Tidak hanya memfasilitasi pindah sekolah, Dinas KBPPPA Gresik juga bakal berkoordinasi dengan pihak sekolah baru agar sebisa mungkin menutupi kejadian yang menimpa korban.

Hal ini agar psikologi korban tidak terganggu dan dapat kembali menuntut ilmu layaknya anak pada umumnya.

"Tentunya masa lalunya agar tidak diketahui oleh teman-temannya, jadi anak ini harus diperlakukan sama dengan yang lain. Jadi tidak boleh sampai tahu anak ini pernah mendapat kekerasan sehingga temannya itu harus dikondisikan tetap tidak tahu dan tetap dirahasiakan," kata Titik.

Sementara ayah korban, Samsul Arif mengatakan, kunjungan Dinas KBPPPA Gresik tersebut dalam rangka pendampingan terhadap putri sulungnya atas kejadian yang dialami.

Ia mengatakan, putrinya, SAH, yang sejak kejadian enggan bersekolah ke SD lama. Anaknya akan kembali bersekolah jika pindah ke SD lain.

Baca juga: Polisi Klaim Sudah Kantongi Rekaman CCTV Sekolah Buntut Mata Siswi SD Dicolok Tusuk Bakso

"Tadi ada fasilitasi untuk memulihkan trauma anak saya, supaya bisa normal kembali psikologinya. Bahkan kalau memang anak saya ingin pindah, nanti dikoordinasikan supaya di sekolah yang baru dikondisikan dan tidak dibully," tutur Samsul.

Peristiwa itu berawal ketika SAH tiba-tiba ditarik siswa tidak dikenal ke salah satu lorong di gedung sekolah untuk dimintai uang secara paksa pada 7 Agustus 2023.

Namun permintaan itu ditolak oleh SAH sehingga pelaku kesal dan mencolok mata kanan korban dengan tusuk bakso.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau