Editor
Di halaman pertama juga terdapat dua buah pendopo kecil berbentuk sinom.
Sementara di halaman kedua di sisi selatan terdapat gapura paduraksa terbuat dari susunan balok tras dengan pintu kayu serta dua buah pendopo rante.
Pada pendopo rante yang terletak di timur terdapat candra sengkala “Loro gajah angapit kala” yang dibaca 2821 atau 1282 Muharram.
Pada halaman kedua juga terdapat 27 benda cagar budaya bergerak, dua buah yoni di dekat pendopo, dan makam-makam di sebelah utara halaman.
Di halaman ketiga terdapat gapura paduraksa terbuat dari susunan balok tras yang dilengkapi pintu kayu.
Di halaman ketiga inilah terletak makam Sunan Bonang yang di dalam cungkup dengan nisan pada bagian kepala makam dihias bentuk surya.
Selain itu terdapat pula makam-makam kuno termasuk kerabat dan santri Sunan Bonang yang telah bercampur dengan makam-makam baru.
Pada tiap menjelang Bulan Ramadhan, jumlah peziarah wisata religi di kompleks makam Sunan Bonang di Kabupaten Tuban akan meningkat signifikan.
Biasanya peziarah akan duduk bersimpuh dan membaca yasin, tahlil, serta doa bersama yang dipandu ketua rombongan masing-masing.
Selain itu, setiap sore jelang Ashar selama bulan Ramadhan tepatnya di depan Masjid Astana, akan dibagikan bubur suro Sunan Bonang.
Bubur ini akan dibagikan sebagai takjil bagi para peziarah di makam Sunan Bonang, musafir, dan warga sekitar.
Tradisi membuat dan membagikan bubur suro yang konon merupakan kuliner warisan turun temurun sejak zaman dulu itu, hingga kini masih dilestarikan.
Sumber:
kebudayaan.kemdikbud.go.id
cagarbudayajatim.com
tubankab.go.id
tribunnews.com
kompas.com (Penulis : Verelladevanka Adryamarthanino, Editor : Tri Indriawati)