Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makam Santri di Lamongan Dibongkar untuk Menguak Misteri Kematiannya

Kompas.com - 11/09/2023, 22:32 WIB
Hamzah Arfah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Tim Dokter Forensik dari Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur dan pihak terkait membongkar makam santri berinisial MHN untuk mengetahui penyebab kematiannya.

Pembongkaran makam santri MHN ini bertujuan untuk keperluan otopsi.

Makam MHN yang terletak di Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Lamongan, Jawa Timur, ini dibongkar pada Senin (11/9/2023).

"Pembongkaran makam merupakan permintaan keluarga korban, demi kepentingan penyelidikan dan penyempurnaan pembuktian maka perlu dilakukan otopsi," ujar kuasa hukum keluarga korban Muhammad Fajril, kepada awak media di sela agenda pembongkaran makam, Senin.

Baca juga: Santri di Lamongan Tewas Tenggelam, Korban Atlet Berprestasi

Fajril mengatakan, pihak keluarga korban sebelumnya telah menerima informasi hasil CT scan bahwa anaknya diduga mengalami kekerasan.

Dengan demikian, kegiatan ekshumasi ini diharapkan dapat melengkapi barang bukti guna menguak misteri penyebab kematian MHN yang sebenarnya. 

"Demi melengkapi dan menjawab dugaan-dugaan dari kami selaku penasihat hukum, maka dilakukan otopsi," ucap Fajril.

Kasi Humas Polres Lamongan Ipda Anton Krisbiantoro mengungkapkan, agenda otopsi terhadap jasad MHN tersebut melibatkan Tim Dokter Forensik dari Polda Jawa Timur dan petugas medis dari RSUD Dr Soetomo Surabaya. Proses otopsi berlangsung sekitar tiga jam lebih.

"Proses otopsi berjalan lancar. Di mulai pada pukul 09.00 WIB, sampai dengan pukul 12.30 WIB baru selesai. Tim yang dilibatkan adalah dokter dari Tim Forensik Polda Jatim dan RSUD Dr Soetomo,” kata Anton.

Anton menambahkan, otopsi dilakukan untuk kepentingan proses hukum lebih lanjut, terlebih status kasus telah ditingkatkan dari penyelidikan menjadi penyidikan. Hasil otopsi baru bisa diketahui sekitar satu sampai dua minggu ke depan.

Baca juga: Menyoal Kematian Santri di Lamongan, Pihak Ponpes Bantah Ada Penganiayaan, tapi Tubuh Korban Ada Luka

Sebelumnya, santri berinisial MHN meninggal dunia pada Jumat (25/8/2023) pagi.

Ia sempat masuk Rumah Sakit Suyudi Paciran, namun nyawanya tidak tertolong. Peristiwa ini kemudian diketahui oleh ayahnya, Basuni (38), dan dilaporkan kepada aparat kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com