Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Siswi Peziarah Tergencet Bus dan Mobil di Parkiran Makam Sunan Giri Gresik, 1 Meninggal

Kompas.com, 26 Desember 2022, 16:49 WIB
Hamzah Arfah,
Khairina

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Tabrakan beruntun melibatkan tiga kendaraan sempat terjadi di jalan menuju akses Kompleks Makam Sunan Giri, yang termasuk dalam wilayah Desa Klangonan, Kecamatan Kebomas, Gresik, Jawa Timur.

Akibatnya, satu orang meninggal dunia dan beberapa lainnya mengalami luka.

Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas (Kanit Laka Lantas) Kepolisian Resor (Polres) Gresik Ipda Wiji Mulyono mengatakan, insiden tersebut terjadi sekitar pukul 09.45 WIB (Senin, 26/12/2022).

Baca juga: Tabrakan Beruntun 2 Truk dan Minibus, Mie Kriting Berhamburan di Ruas Jalan Madiun-Surabaya

Adapun kendaraan yang terlibat, Toyota Kijang Innova dengan nomor polisi D 1140 AIH yang dikemudikan Bambang Suteja (62) warga Bandung.

Juga melibatkan mobil Daihatsu Ayla dengan nomor polisi L 1481 JQ yang dikemudikan M. Khoirur Roziqin (36) warga Surabaya, serta bus Mitsubishi dengan nomor polisi L 7588 AP yang dikemudikan oleh Sugeng Santoso (55) warga Surabaya.

"Saat mobil Toyota Kijang Innova yang dikemudikan oleh Saudara Bambang mengambil haluan ke kiri dan bermaksud untuk parkir, pengemudi tidak memperhatikan arah depan dengan jelas dan tidak menjaga jarak aman, sehingga terjadi benturan," ujar Wiji, saat dikonfirmasi, Senin.

Baca juga: Tabrakan Beruntun Lagi di Lamongan, 2 Orang Terluka

Akibatnya, jelas Wiji, mobil Toyota Kijang Innova tersebut menabrak bagian belakang Daihatsu Ayla yang sedang terparkir di bahu jalan hingga terdorong maju.

Mobil Daihatsu Ayla yang terdorong maju kemudian menabrak bus DPRD Kota Surabaya yang juga sedang dalam kondisi terparkir.

Naas, saat insiden berlangsung terdapat beberapa orang siswa yang sedang berziarah, justru berada di antara mobil Daihatsu Ayla dan bus DPRD Kota Surabaya. Hingga akhirnya mereka tergencet dan mengakibatkan mereka mengalami luka.

"Mobil Daihatsu yang terdorong, juga sempat menabrak enam orang peziarah yang berjalan kaki," ucap Wiji.

Enam peziarah yang menjadi korban dalam insiden tersebut adalah Zahra Amira Syifa Sanjaya (12), Elsa Yosephin (13), Kaeylia Dinda Prameswari (13), Mega Aura Lestari (12), Putri Silvi Lambang Sari (13) dan Neifa Vizzella (13). Mereka diketahui merupakan pelajar Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Kediri.

"Satu orang korban yang mengalami luka berat kemudian meninggal dunia, sementara lima lainnya mengalami luka dan sudah dirujuk untuk perawatan di rumah sakit terdekat," kata Wiji.

Zahra yang sebelumnya mengalami luka berat, akhirnya mengembuskan nafas terakhir dan lantas dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina Gresik untuk visum.

Sementara kelima korban lain yang mengalami luka, dirujuk ke Rumah Sakit Semen Gresik untuk perawatan medis.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau