SURABAYA, KOMPAS.com - Pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Simokerto, Kota Surabaya, Jawa Timur, buka suara terkait tewasnya seorang pelaku pencurian sepeda motor (curanmor) akibat diamuk massa pada Selasa (5/9/2023).
Korban sempat diamankan di kantor Polsek sebelum dibawa ke RSUD dr. Soewandhie dan dinyatakan meninggal dunia.
Kapolsek Simokerto, Kompol Dwi Nugroho membenarkan adanya pengamanan pelaku curanmor yang diamuk massa di Jalan Kebondalem, Simokerto, Surabaya, sekitar pukul 17.00 WIB.
"(Pelaku) dibawa ke kantor (Polsek Simokerto), ditaruh di ruang konseling, belum diperiksa," kata Dwi ketika dihubungi melalui telepon, Kamis (7/9/2023).
Baca juga: Pencuri Motor di Surabaya Tewas Dihakimi Massa, Keluarganya Ikhlas
Lalu, kata Dwi, polisi yang bertugas untuk memeriksa pelaku menemuinya dua jam kemudian. Namun, petugas melihat pria berinisial AM tersebut sudah dalam kondisi sesak napas.
"Pas melihat (pelaku) sesak napas, terus petugas jaga langsung membawa pelaku ke RSUD dr. Soewandhie," jelasnya.
Baca juga: Pria di Surabaya Bobol Toko Tempat Kerja, Hasil Curian Rp 25 Juta Habis Semalam untuk Judi Online
Dwi mengungkapkan, pelaku curanmor tersebut akhirnya meninggal dunia usai menjalani perawatan. Pihak keluarga juga sudah diberitahu terkait informasi tersebut pada Rabu (6/9/2023).
"Sempat ada miskomunikasi, tapi setelah dijelaskan pihak keluarga menerima. Karena memang pelaku ini ada penyakit bawaan," ujar dia.
Dwi menyebut, semua penanganan yang dilakukanya sudah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku. Dia menampik ketika ditanya terkait adanya polisi yang melakukan kekerasan.
"Kami sudah melakukan sesuai dengan SOP yang berlaku. Tidak ada itu, tindakan penganiayaan sama anggota," ucapnya.
Sebelumnya, warga Jalan Kapasan, Karmidi (49), mengaku melihat keramaian sekitar pukul 16.00 WIB. Saat didatangi, massa ternyata tengah memukuli seorang pria.
"Katanya warga orang mau maling (sepeda motor) tapi ketahuan, terus di-massa itu. Ada dua (pelaku), tapi yang satu kabur," katanya ketika ditemui di sekitar lokasi, Rabu (6/9/2023).
Kemudian, kata Karmidi, tak lama sejumlah anggota Polsek Simokerto datang ke lokasi kejadian. Lalu, petugas membawa terduga pelaku yang tampak kondisinya sudah lemas tersebut.
"Polisi datang terus warga bubar, tapi tanganya (pelaku) langsung diborgol pas dibawa," jelasnya.
Baca juga: Ambruknya 3 Toko di Surabaya, Diduga akibat Proyek Saluran Air
Sementara itu, salah satu keluarga terduga pelaku, Muhammad Sari, membenarkan peristiwa tersebut. Dia mendapatkan informasi dari polisi bahwa kerabatnya telah meninggal.
Sari menyebut, berdasarkan keterangan polisi, kerabatnya sudah sesak napas saat dibawa ke Polsek Simokerto. Kemudian, terduga pelaku mengembuskan napas terakhirnya di RSUD dr. Soewandhie.
"Dia punya riwayat sesak, paru-paru, kalau kena udara dingin itu memang kadang sesak, turun-temurun," kata Sari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.