Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Siswi Dibotaki di Lamongan Sebut Anaknya Sempat Alami Trauma

Kompas.com - 31/08/2023, 22:21 WIB
Hamzah Arfah,
Krisiandi

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - SMP Negeri 1 Sukodadi Lamongan, Jawa Timur, mendatangkan psikiater untuk mendampingi para siswi yang rambutnya dibotaki oleh guru di sekolah tersebut. 

Tindakan memotong rambut tersebut dilakukan guru berinisial EN. Alasannya, karena para siswi itu tak memakai dalaman jilbab atau ciput. 

Psikiater sengaja didatangkan untuk memberikan trauma healing bagi para siswi yang dibotaki, Kamis (31/8/2023).

Psikiater juga diminta untuk memberikan bimbingan kepada orangtua siswi usai kejadian tersebut dialami anak mereka. . 

Baca juga: Belasan Siswi SMP di Lamongan Dibotaki oleh Guru gara-gara Tak Pakai Ciput

Seorang orangtua siswi, Winanty mengatakan, seluruh wali murid yang anaknya menjadi korban telah bertemu dengan pihak sekolah sekaligus guru EN saat mediasi beberapa waktu lalu.

Saat itu, semua pihak bersepakat untuk damai.

"Anak-anak sudah baik semuanya (kondisi psikis) dan sekarang sudah masuk sekolah, sudah seperti biasa,” ujar Winanty, salah seorang orangtua siswi yang sempat dibotaki guru EN kepada awak media, Kamis.

Winanty menjelaskan, meski saat ini kondisi psikis anaknya sudah membaik, namun dirinya tidak menampik bila anaknya berinisial H sempat mengalami trauma pasca rambutnya dipotong pada 23 Agustus 2023 tersebut.

"Tapi traumanya itu kemarin, ketika yang bersangkutan (guru EN) masih di sini. Kalau sekarang beliau kan sudah dibebastugaskan, tidak lagi mengajar di sini,” ucap Winanty.


Dalam mediasi tersebut, pihak sekolah berjanji untuk mengevaluasi secara menyeluruh terhadap cara mengajar guru untuk mencegah kejadian serupa tidak sampai terulang.

"Tujuan kita mengumpulkan orangtua dan murid ini adalah, untuk memberikan bimbingan dan konseling kepada mereka. Sehingga nanti anak merasa nyaman, baik di sekolah maupun ketika di rumah,” kata kepala SMPN 1 Sukodadi, Harto.

Kepala Dinas Pemberdayaan Peremuan dan Anak Lamongan Umuronah menambahkan, pihaknya menyambut baik niatan SMPN 1 Sukodadi untuk mendatangkan psikiater.

Sebab Umuronah menilai, psikiater dapat membantu memulihkan kondisi psikologis siswi yang sempat menjadi korban dibotaki oleh guru EN.

Baca juga: Sekolah Datangkan Psikiater untuk Hilangkan Trauma Siswi yang Dibotaki Guru di Lamongan

"Kita mendatangkan psikolog untuk memberi bimbingan dan penyuluhan, agar situasi kembali pulih," tutur Umuronah.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, sebanyak 19 siswi kelas sembilan SMPN 1 Sukodadi yang sempat dibotaki oleh guru EN menggunakan alat cukur elektrik pada 23 Agustus 2023.

Selang sehari diadakan mediasi antara pihak sekolah dan orangtua para korban. Dalam mediasi itu, guru EN meminta maaf dan kasus berakhir damai.

Namun sebagai bentuk hukuman atas tindakan ceroboh yang dilakukan oleh guru EN terhadap 19 siswi tersebut, guru EN diberi sanksi ditarik ke Dinas Pendidikan Lamongan dan tidak diperbolehkan mengajar alias non-job, per Senin (28/8/2023) kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Surabaya
Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Surabaya
Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Surabaya
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 33.713 Penumpang KAI Bakal Berangkat dari Surabaya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 33.713 Penumpang KAI Bakal Berangkat dari Surabaya

Surabaya
Pj Bupati Probolinggo Geram Portal Penghalang Kendaraan Overload Rusak

Pj Bupati Probolinggo Geram Portal Penghalang Kendaraan Overload Rusak

Surabaya
Siswi SMP di Malang Korban Penyebaran Foto Syur Masih Trauma dan Sempat Tak Mau Sekolah

Siswi SMP di Malang Korban Penyebaran Foto Syur Masih Trauma dan Sempat Tak Mau Sekolah

Surabaya
Reka Ulang Kasus Pemuda di Lamongan Tewas Usai Makan Seblak Dicampur Racun Tikus

Reka Ulang Kasus Pemuda di Lamongan Tewas Usai Makan Seblak Dicampur Racun Tikus

Surabaya
Kasus Korupsi Proyek Kolam Renang Rp 1,5 M, Jaksa Panggil Anggota DPRD Madiun

Kasus Korupsi Proyek Kolam Renang Rp 1,5 M, Jaksa Panggil Anggota DPRD Madiun

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Surabaya
Korupsi Dana Perbaikan Jalan Rp 175 Juta, Kades di Tulungagung Ditahan

Korupsi Dana Perbaikan Jalan Rp 175 Juta, Kades di Tulungagung Ditahan

Surabaya
Labfor Polda Jatim Pastikan Bahan Kimia di Rumah Pasuruan Bahan Baku Narkotika

Labfor Polda Jatim Pastikan Bahan Kimia di Rumah Pasuruan Bahan Baku Narkotika

Surabaya
Gus Muhdlor Ditahan KPK, Pemprov Jatim Siapkan Wabup Sidoarjo sebagai Pelaksana Tugas

Gus Muhdlor Ditahan KPK, Pemprov Jatim Siapkan Wabup Sidoarjo sebagai Pelaksana Tugas

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com