Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kandang Ayam di Blitar Ludes Terbakar, 1 Pekerja Pingsan

Kompas.com, 21 Agustus 2023, 17:52 WIB
Asip Agus Hasani,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Kandang ayam pedaging yang terletak di Desa Plosoarang, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, ludes terbakar pada Senin (21/8/2023) siang.

Seorang pekerja bernama Bayu nyaris terjebak di dalam kandang karena berusaha mencari kunci mobil operasional di dalam kandang saat empat rekannya sudah menyelamatkan diri dari kobaran api yang semakin membesar.

Miko, salah satu pekerja, mengatakan, Bayu berhasil keluar dari dalam kandang namun segera terjatuh dan pingsan.

“Yang lainnya tadi sudah keluar dari dalam kandang, tapi Bayu masuk lagi untuk mencari kunci mobil. Dia takut mobilnya tersulut api karena diparkir di dekat kandang,” ujar Miko kepada wartawan di lokasi kejadian.

Baca juga: Kegigihan Tan Ngi Hing, Jadi Caleg Lagi di Blitar Setelah 5 Pemilu Kalah

Miko dan rekan kerjanya pun segera menggotong Bayu menjauh dari hawa panas dan asap dari kobaran api yang dalam waktu kurang dari satu jam telah meluluhlantakkan kandang.

Menurut Miko, sebenarnya tidak hanya Bayu yang nyaris terjebak di dalam kandang, tapi juga empat pekerja lainnya, termasuk dirinya. Sebab, saat api mulai membakar bagian tengah kandang, para pekerja sedang berada di salah satu ujung kandang yang cukup luas dan panjang.

Baca juga: KPU Kota Blitar Coret 75 Bacaleg, Tersisa 265 Nama di DCS

Para pekerja, kata Miko, menyadari terjadinya kebakaran ketika api sudah mulai membesar sehingga membuat mereka berlima sempat pontang-panting kebingungan, antara lari keluar kandang untuk menyelamatkan diri dan menyelamatkan barang-barang yang ada di dalam kandang.

“Posisi kita di ujung barat di dalam kandang. Api ada di tengah. Jadi untuk menyelamatkan diri keluar pun justru kita harus mendekati sumber api untuk mencapai pintu,” tuturnya.

Para pekerja, kata dia, tidak segera menyelamatkan diri. Mereka keluar masuk kandang untuk mengeluarkan sejumlah barang.

Pada saat upaya menyelamatkan barang-barang di dalam kandang sudah tidak memungkinkan lagi, Bayu justru kembali masuk ke dalam kandang untuk mencari kunci mobil.

Setelah itu, Bayu dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Kapolsek Sanankulon AKP Murdianto mengatakan, Bayu kemungkinan kehabisan oksigen karena terlalu lama berada di dalam kandang yang terbakar.

“Informasinya dia sudah siuman dan sudah sehat. Jadi dia tidak terbakar atau terluka tapi karena kehabisan oksigen,” terangnya.

Murdianto menambahkan, kandang ayam milik warga bernama Supriyono itu terbakar sekitar pukul 13.30 WIB.

Baca juga: Pria di Blitar Ditangkap Usai Timbun Solar di Truk Modifikasi untuk Dijual Lagi

Informasi terjadinya kebakaran, kata dia, disampaikan terlalu lambat sehingga ketika 5 unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi, api sudah membakar hampir seluruh kandang.

Saat ini, kandang ayam yang terbakar itu sedang dalam tahap renovasi sehingga belum ada ayam yang dipelihara di dalam kandang.

“Ayamnya belum lama ini dipanen, jadi kosong. Kandang sedang direnovasi, katanya mau diperbesar, mau ditingkat,” ujarnya.

Murdianto mengatakan, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak kepolisian, namun informasi dari para pekerja api berasal dari atap bagian tengah kandang.

Dia juga mengaku belum mendapatkan estimasi total kerugian dari kebakaran tersebut.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau