Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kegigihan Tan Ngi Hing, Jadi Caleg Lagi di Blitar Setelah 5 Pemilu Kalah

Kompas.com, 21 Agustus 2023, 12:07 WIB
Asip Agus Hasani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Blitar, Jawa Timur, Tan Ngi Hing, menjadi salah satu calon anggota legislatif yang ada di Daftar Caleg Sementara (DCS) Kota Blitar, Jawa Timur.

Ditemui wartawan pada Senin (21/8/2023), Hing, panggilan akrabnya, membenarkan dirinya kembali mencalonkan diri untuk memperebutkan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Blitar pada Pemilu 2024.

"Benar. Jadi ini pencalonan saya yang ke-6. Di Gerindra saya dapat nomor urut 1," ujar Hing. 

Baca juga: Pertarungan Caleg di Dapil Banten II, Banyak Petahana, Ada Eks Walkot, dan Ucok Baba

Hing lantas mengungkapkan bagaimana dirinya sudah 5 kali mencalonkan diri sebagai anggota legislatif setelah Reformasi 1998.

Di usia 31 tahun pada Pemilu 1999, Hing mencalonkan diri melalui Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) yang didirikan oleh Jenderal (Purn) Edi Sudrajat. 

Pemilu 1999 merupakan kegagalan pertamanya untuk mendapatkan kursi di DPRD Kota Blitar.

Kegagalan itu segera disusul dengan kegagalan selanjutnya, yakni pada Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, dan Pemilu 2019. 

"Padahal, saya selalu berada di nomor urut pertama," ungkap pria yang lahir dari ibu etnis Jawa dan ayah seorang Tionghoa peranakan itu. 

Pada tiga kali Pemilu mulai 1999 hingga Pemilu 2009, Hing mencalonkan diri melalui PKP yang kemudian berubah nama menjadi PKPI. 

Baru mulai 2004, Hing pindah ke Partai Gerindra atas ajakan mantan Wakil Wali Kota Blitar Hendro Hermono yang saat itu menjadi Ketua DPC Kota Blitar. 

Namun, Hing menyebut keberuntungan belum menghampirinya meskipun sudah mencalonkan diri melalui partai politik yang lebih besar. 

Begitu juga ketika dirinya mencalonkan diri untuk yang ke-5 kalinya pada Pemilu 2019, Hing kembali gagal merebut kursi parlemen Kota Blitar. 

"Pemilu 2019 saya pindah Dapil (Daerah Pemilihan) dari Sukorejo ke Sananwetan yang merupakan daerah kelahiran saya. Meskipun gagal, tapi nyaris jadi. Saya dapat 790 suara, kurang sedikit saja," ujarnya. 

Kali ini, pada Pemilu 2024 nanti, Hing yang kini berusia 55 tahun itu mengaku sangat optimistis akan berhasil mendapatkan kursi DPRD Kota Blitar yang telah dia perjuangkan selama 25 tahun terakhir. 

Optimisme Hing bertambah tebal seiring dengan menguatnya posisi politik Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dalam percaturan politik guna memperebutkan kursi Presiden pada 2024 nanti. 

Halaman:


Terkini Lainnya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau