Sampai berita ini ditulis, sudah ada 918 komentar warga dalam unggahan video.
Salah satunya akun @irvdnta. Dia menjelaskan, akses menuju air terjun Tumpak Sewu memang dibagi beberapa loket tiket.
Meski begitu, ia menyayangkan sikap warga saat menjelaskannya kepada wisatawan.
"Jadi gini, akses menuju air terjun Tumpak Sewu memang dibagi beberapa loket tiket masuk. Tiket masuk panorama atas dan tiket masuk dasar air terjunnya. Dikarenakan akses menuju dasar air terjun lewat loket panorama ditutup, maka saat ini akses masuknya dilewatkan pintu loket Goa Tetes (bayar tiket lagi). Jadi secara keseluruhan memang ada 2 loket pintu masuk. Saat ini, wisata Tumpak Sewu dan Goa Tetes masih tutup total. Cuma untuk video ini saya juga menyayangkan sikap warga setempat yang tidak memakai bahasa Indonesia yang baik, seolah-olah mungkin menjadi suatu ancaman bagi WNA tersebut karena nada-nadanya yang agak keras dan kasar," tulisnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang Yuli Harismawati angkat bicara mengenai peristiwa tersebut.
Menurutnya, kejadian dalam video viral tersebut terjadi pada Jumat (21/7/2023).
Yuli mengatakan, enam orang wisatawan asing itu berasal dari Barcelona, Spanyol. Mereka menginap di Kota Batu dan hendak berwisata ke air terjun Tumpak Sewu.
Namun, lantaran jembatan penghubung Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang putus akibat banjir lahar Gunung Semeru beberapa waktu lalu, wisatawan tersebut memarkir kendaraannya dekat jembatan di sisi Malang dan melanjutkan perjalanan menggunakan ojek.
Oknum tukang ojek itu, kata Yuli, yang berperilaku kurang sopan terhadap wisatawan asing tersebut.
"Jadi informasinya turis ini dari Barcelona menginap di Malang dan mau ke Tumpak Sewu. Karena jembatannya putus akhirnya mereka naik ojek. Bapak-bapak itu diduga tukang ojek, bukan guide kita," kata Yuli di Lumajang, Selasa (25/7/2023) malam.
Baca juga: Bupati Lumajang Temukan Pangkalan Elpiji Diduga Ilegal
Yuli menambahkan, saat peristiwa terjadi, memang pelaku wisata di Pronojiwo masih belum beroperasi.
Sebab sedang ada perbaikan teknis di lokasi wisata setelah terjangan banjir lahar.
"Saya pastikan itu bukan orang Pronojiwo, dia orang Sidorenggo (Malang). Pelaku wisata kita memang masih berbenah saat itu karena baru sehari masa tanggap darurat bencana berakhir," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.