Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Wisatawan Asing Diduga Diperlakukan Tak Menyenangkan, Batal Kunjungi Goa Tetes Lumajang

Kompas.com - 26/07/2023, 08:00 WIB
Miftahul Huda,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

Sampai berita ini ditulis, sudah ada 918 komentar warga dalam unggahan video.

Salah satunya akun @irvdnta. Dia menjelaskan, akses menuju air terjun Tumpak Sewu memang dibagi beberapa loket tiket.

Meski begitu, ia menyayangkan sikap warga saat menjelaskannya kepada wisatawan.

"Jadi gini, akses menuju air terjun Tumpak Sewu memang dibagi beberapa loket tiket masuk. Tiket masuk panorama atas dan tiket masuk dasar air terjunnya. Dikarenakan akses menuju dasar air terjun lewat loket panorama ditutup, maka saat ini akses masuknya dilewatkan pintu loket Goa Tetes (bayar tiket lagi). Jadi secara keseluruhan memang ada 2 loket pintu masuk. Saat ini, wisata Tumpak Sewu dan Goa Tetes masih tutup total. Cuma untuk video ini saya juga menyayangkan sikap warga setempat yang tidak memakai bahasa Indonesia yang baik, seolah-olah mungkin menjadi suatu ancaman bagi WNA tersebut karena nada-nadanya yang agak keras dan kasar," tulisnya.

Penjelasan Dinas Pariwisata Lumajang

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang Yuli Harismawati angkat bicara mengenai peristiwa tersebut.

Menurutnya, kejadian dalam video viral tersebut terjadi pada Jumat (21/7/2023).

Yuli mengatakan, enam orang wisatawan asing itu berasal dari Barcelona, Spanyol. Mereka menginap di Kota Batu dan hendak berwisata ke air terjun Tumpak Sewu.

Namun, lantaran jembatan penghubung Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang putus akibat banjir lahar Gunung Semeru beberapa waktu lalu, wisatawan tersebut memarkir kendaraannya dekat jembatan di sisi Malang dan melanjutkan perjalanan menggunakan ojek.

Oknum tukang ojek itu, kata Yuli, yang berperilaku kurang sopan terhadap wisatawan asing tersebut.

"Jadi informasinya turis ini dari Barcelona menginap di Malang dan mau ke Tumpak Sewu. Karena jembatannya putus akhirnya mereka naik ojek. Bapak-bapak itu diduga tukang ojek, bukan guide kita," kata Yuli di Lumajang, Selasa (25/7/2023) malam.

Baca juga: Bupati Lumajang Temukan Pangkalan Elpiji Diduga Ilegal

Yuli menambahkan, saat peristiwa terjadi, memang pelaku wisata di Pronojiwo masih belum beroperasi.

Sebab sedang ada perbaikan teknis di lokasi wisata setelah terjangan banjir lahar.

"Saya pastikan itu bukan orang Pronojiwo, dia orang Sidorenggo (Malang). Pelaku wisata kita memang masih berbenah saat itu karena baru sehari masa tanggap darurat bencana berakhir," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sederet Fakta Fortuner Masuk Jurang di Kawasan Bromo, 4 Orang Tewas, Diduga Melaju dengan Kecepatan Tinggi

Sederet Fakta Fortuner Masuk Jurang di Kawasan Bromo, 4 Orang Tewas, Diduga Melaju dengan Kecepatan Tinggi

Surabaya
Ahmad Dhani Masuk Bursa Pilkada Surabaya 2024 dari Gerindra

Ahmad Dhani Masuk Bursa Pilkada Surabaya 2024 dari Gerindra

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
PKB Usung Seorang Kades Maju di Pilkada Jombang

PKB Usung Seorang Kades Maju di Pilkada Jombang

Surabaya
Tabrakan Mobil Boks Vs Truk Trailer di Gresik, 2 Luka dan Jalur Pantura Sempat Macet

Tabrakan Mobil Boks Vs Truk Trailer di Gresik, 2 Luka dan Jalur Pantura Sempat Macet

Surabaya
Cerita Pencari Rumput Asal Lamongan Naik Haji: Yang Uangnya Miliaran Belum Tentu Berangkat kalau Allah Tak Menghendaki

Cerita Pencari Rumput Asal Lamongan Naik Haji: Yang Uangnya Miliaran Belum Tentu Berangkat kalau Allah Tak Menghendaki

Surabaya
Suami Kecanduan Judi Online, 179 Wanita di Bojonegoro Gugat Cerai

Suami Kecanduan Judi Online, 179 Wanita di Bojonegoro Gugat Cerai

Surabaya
Cak Thoriq Resmi Diusung PKB Jadi Bacabup Lumajang

Cak Thoriq Resmi Diusung PKB Jadi Bacabup Lumajang

Surabaya
Rumah Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Bromo Sempat Didatangi Orang

Rumah Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Bromo Sempat Didatangi Orang

Surabaya
Eks Kepala Bea Cukai DIY Disebut Terima Gratifikasi Total Rp 23 Miliar Termasuk Rp 100 Juta dari Suami Maia Estianty

Eks Kepala Bea Cukai DIY Disebut Terima Gratifikasi Total Rp 23 Miliar Termasuk Rp 100 Juta dari Suami Maia Estianty

Surabaya
Bank BPRS Bhakti Sumekar Milik Pemkab Sumenep Merugi, Satu Cabang Resmi Tutup

Bank BPRS Bhakti Sumekar Milik Pemkab Sumenep Merugi, Satu Cabang Resmi Tutup

Surabaya
Korban Prostitusi Anak di Surabaya Mengaku Dianiaya Muncikari

Korban Prostitusi Anak di Surabaya Mengaku Dianiaya Muncikari

Surabaya
Kasus Balon Udara Meledak di Ponorogo, Polisi Tangkap 15 Terduga Pelaku

Kasus Balon Udara Meledak di Ponorogo, Polisi Tangkap 15 Terduga Pelaku

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com