MALANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Jawa Timur mencatat ada ribuan anak berusia 10-18 tahun yang menjadi perokok aktif.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, ada 5.624 anak perokok aktif pada periode Januari-Mei 2023.
Sementara sepanjang tahun 2022 lalu, terdeteksi anak yang merokok mencapai 19.318.
Baca juga: Kisah Balita 3 Tahun di Magetan, Pernah Jadi Perokok Aktif, Diduga karena Pengaruh Lingkungan
Staf Seksi Penyakit Tidak Menular Dinkes Malang, Bastamil Anwar Aziz mengatakan berdasarkan trennya, jumlah anak perokok ini meningkat setiap tahun.
"Tren ini terjadi baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan," ungkapnya saat ditemui, Selasa (4/7/2023).
Di wilayah pedesaan, banyak anak-anak merokok seiring maraknya rokok ilegal. Sedangkan di perkotaan banyak anak merokok seiring munculnya rokok elektrik.
"Sehingga potensi merokok lebih besar karena harga rokok ilegal dan rokok elektrik ini terbilang lebih terjangkau," jelasnya.
Baca juga: Tradisi Memberi Rokok Jampi pada Bocah-bocah yang Dikhitan di Lombok Tengah
Selain itu, lingkungan anak-anak perokok itu juga banyak berpengaruh.
Menurut Bastamil anak cenderung meniru keluarga atau orangtua yang merokok.
"Misalnya bermula dari ayah yang menyuruh anak membeli rokok. Kemudian, seiring berjalannya waktu anak tersebut meniru, dan menganggap merokok adalah perilaku yang biasa," ujarnya.
Lingkungan pertemanan juga memberikan andil besar.
"Tradisi itu dapat mempengaruhi teman-teman lainnya, bahwa jika tidak merokok dianggap tidak keren," pungkasnya.
Sementara dokter spesialis anak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan, dr Nanda Juwita Sp.A mengatakan resiko penyakit anak yang terpapar rokok di antaranya gangguan saluran pernapasan, asma, bronkitis, hingga pneumonia.
"Itu risiko jangka pendeknya," ungkapnya saat ditemui, Selasa (4/7/2023).
Sedangkan resiko jangka panjangnya, di antaranya kanker, penyakit paru-paru seperti Tuberkulosis (TBC), dan batuk yang kunjung sembuh, hingga resiko kematian.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.