"Ibu hamil juga sebaiknya dijauhkan dari asap rokok. Karena bisa berpotensi kelainan pada janin yang dikandungnya. Seperti, gangguan saraf hingga usus terburai," jelasnya.
Untuk mencegah hal itu, Nanda menyarankan keluarga yang memiliki anak di bawah umur atau ibu hamil menjauhkan dari asap rokok.
Baca juga: Cerita Bayi 4 Bulan di Dompu Terkena Infeksi Paru, Terpapar Asap Rokok Sang Ayah
"Kalau pun ada salah satu keluarga yang merokok, sebaiknya sembunyi-sembunyi," ujarnya.
Sebab, secara medis perokok pasif justru lebih berbahaya daripada perokok aktif, karena asap bisa langsung mencemari udara yang terhirup oleh anak atau ibu hamil.
"Oleh karena itu, jangan merokok di dalam rumah atau ruang tertutup. Tapi di ruang terbuka," jelasnya.
Kemudian, secara psikologis anak-anak yang melihat orang atau keluarganya merokok akan berpotensi meniru. Karena mereka menganggap merokok adalah perilaku yang wajar.
"Maka solusi terbaiknya adalah berhenti merokok," tegas Nanda.
Baca juga: Waspadai Dampak Asap Rokok Terhadap Ibu Hamil dan Janinnya
Di RSUD Kanjuruhan, pasien anak yang terserang penyakit yang diduga akibat paparan rokok, seperti gangguan saluran pernapasan, asma, bronkitis, pneumonia sedikitnya lima pasien per hari.
"Namun, kami tidak bisa menjustifikasi penyakit itu akibat paparan rokok. Bisa jadi disertai penyulut-penyulut lain, seperti tertular dari orang lain, atau sistem kekebalan tubuhnya yang lemah," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.