Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikira Maling, Pemuda Nekat Lompati Atap Rumah Warga di Malang, Ternyata...

Kompas.com, 3 Juli 2023, 19:29 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Warga Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur dikejutkan dengan aksi pemuda yang berlari melompati atap rumah warga.

Aksi pemuda berinisial JF (24) itu terjadi di perkampungan warga Jalan Kolonel Sugiono Gang 8 RT 10 RW 1 pada Minggu (2/7/2023) sekitar pukul 20.30 WIB.

Setidaknya, ada 7 rumah warga yang gentingnya rusak akibat ulah pemuda tersebut.

Baca juga: Selamatkan Teman, Pemuda Asal Tasikmalaya Hilang di Pantai Pangandaran

Kronologi kejadian

Ketua RT setempat, Suharnanto (50) mengungkapkan, saat itu dirinya baru saja pulang tahlil dan melihat di gang sudah ramai warga.

Setelah dicek, ternyata ada seorang pemuda telah diamankan.

Kemudian, pemuda tersebut dibawa ke rumahnya untuk dimintai keterangan.

Awalnya beredar informasi bahwa pemuda itu diamankan karena diduga hendak mencuri sepeda motor.

"Ketika saya periksa dan dimintai keterangan, terungkap fakta sebenarnya. Jadi, pemuda itu hendak bertemu teman ceweknya, dengan cara memanjat atap rumah warga. Namun, dia panik karena ketahuan warga," terang dia.

Dia menyebut, pemuda tersebut berinisial JF (24), asal Kelurahan Kotalama datang ke rumah temannya berinisial IR (24) yang merupakan warga setempat.

"Saat diketuk pintunya, ternyata tidak ada satu pun yang keluar," ucap dia.

Diketahui, orangtua IR berada di luar rumah, sedangkan di dalam rumah hanya ada IR.

Namun IR tidak mendengar sama sekali ketukan pintu tersebut.

"Karena tidak kunjung dibukakan pintu, si JF ini memanjat atap rumah warga, hendak menuju balkon lantai dua rumah IF. Saat itu pula, ada warga yang melihat dan langsung meneriakinya karena dikira maling," ungkap dia.

Genting rumah rusak

Mendengar teriakan warga, JF pun panik dan langsung berlari kabur melompati atap rumah warga.

Akibat kejadian tersebut, sebanyak tujuh rumah warga mengalami kerusakan pada bagian atap.

"Setelah diamankan oleh warga, saya pun segera menghubungi Bhabinkamtibmas. Dan tidak lama kemudian, anggota polisi datang kesini dan langsung membawanya ke Polsek Sukun untuk dimintai keterangan lebih lanjut," beber dia.

Baca juga: Curi 4 Sapi di 4 Lokasi Berbeda, Pemuda di Jembrana Ditangkap

Dia menambahkan, peristiwa tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan dengan mempertemukan JF dan warga yang atap rumahnya mengalami kerusakan.

"Hari ini tadi, sekitar pukul 09.00 WIB, kasusnya telah diselesaikan secara kekeluargaan. Dan JF telah menandatangani surat pernyataan tidak mengulangi lagi perbuatannya tersebut, serta bersedia mengganti kerusakan yang ditimbulkan," ungkap dia.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Panik Diteriaki Maling, Pemuda di Sukun Kota Malang Lari di Atap Rumah Warga

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau