Bahkan ada di antara mereka yang berteriak mengusulkan menyita sertifikat rumah dan tanah MI.
"Kami tidak terima kalau digunakan untuk kepentingan pribadi, karena uang itu uang seluruh anggota koperasi. Kami sekarang ramai-ramai nagih uang kami agar dikembalikan," kata seorang guru bernama Titik.
Menyikapi persoalan tersebut, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji turun tangan dan mendatangi kediaman MI.
"Kasihan guru-guru SD, itu uang deposito dan simpanan di KPRI dipakai pribadi ketuanya, untuk bangun rumah, kosan, dan pasar," kata Cak Ji, sapaan akrab Wakil Wali Kota, Rabu.
"Kami harus ikut mencarikan solusi," imbuhnya.
Armuji menegaskan, uang tersebut merupakan hak para guru dan harus dikembalikan.
Dia mengusulkan adanya ambil alih pengelolaan aset milik MI.
"Meski sudah menyatakan kesanggupan mencicil tapi sampai kapan. Opsi solusinya adalah mengambil alih pengelolaan pasar atau kos-kosan oleh anggota, dengan perjanjian notaris," kata dia.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul PENGAKUAN Santai Kepsek Surabaya Gelapkan Dana Koperasi Rp 2,3 M, Dipakai Buat Bangun Rumah: Dicicil
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Tilap Uang Koperasi untuk Bangun Kosan, Rumah Kepsek di Surabaya Digeruduk Guru, Cak Ji Turun Tangan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.