Dalam kesempatan itu, Eri juga sempat mengajar Sekolah Kebangsaan di SDN Sulung.
Peserta sekolah kebangsaan ini diikuti pelajar dari jenjang SD hingga SMP di Kota Surabaya. Dalam momen itu, ia mengajak anak-anak untuk dapat meneladani jiwa-jiwa kepahlawanan Bung Karno.
"Tadi saya juga sampaikan ke anak-anak bahwa tidak pernah Soekarno bertempur melawan orang-orang pribumi, orang Indonesia. Tidak ada dulu pejuang berantem dengan warganya, yang ada adalah bertempur melawan Belanda. Lha kok sekarang kita ini ada tawuran antar warga, tawuran antar sekolah," ujarnya.
Baca juga: Semarakkan Bulan Bung Karno, Bupati Sumenep Gelar Parade Musik Tong-tong
Ia menilai, terjadinya tawuran antar pelajar ini disebabkan karena nilai-nilai kebangsaan tidak masuk ke dalam jiwa arek-arek Suroboyo.
Tentunya, hal ini menjadi tanggung jawab bersama, baik itu orangtua, guru, wali kota maupun DPRD Surabaya.
Makanya, sejak dini anak-anak tersebut harus dimasukkan nilai-nilai kepahlawanan dan agama melalui Sekolah Kebangsaan.
"Sehingga nanti kita akan turun (mengajar) ke sekolah, kita juga berbagi dengan DPRD siapa yang mengajar. Maka semangat Pahlawan ini dimasukkan, ditambahkan semangat agama, akhlakul karimah, insya Allah kita bisa menghilangkan kegiatan-kegiatan negatif di Kota Surabaya," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.