Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswi SMP di Mojokerto Dibunuh Teman Sekelas gara-gara Iuran, Jasad Ditemukan di Dalam Karung

Kompas.com - 14/06/2023, 04:50 WIB
Pythag Kurniati

Editor

MOJOKERTO, KOMPAS.com- AE (15), siswi salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Mojokerto, Jawa Timur dibunuh oleh teman sekelasnya sendiri, AB (15).

Mayat AE ditemukan terbungkus karung putih di parit, bawah perlintasan kereta api di Dusun Karangnongko, Desa Mojoranu, Kecamatan Sooko, Mojokerto, Selasa (13/6/2023) dini hari.

Pembunuhan tersebut dilatarbelakangi dendam karena pelaku kesal ditagih iuran oleh korban yang merupakan bendahara kelas.

Baca juga: Teman Sekelas Bunuh Siswi SMP di Mojokerto, Motifnya Dendam karena Ditagih Iuran

Sebulan hilang

Kapolres Mojokerto Kota AKBP Wiwit Adisatria mengungkapkan mulanya petugas mendapat laporan dari pihak keluarga AE.

AE pamit melihat pasar malam dan dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak Senin (15/5/2023).

Berbagai upaya dilakukan untuk menemukan korban namun saat itu belum membuahkan hasil.

Baca juga: Polisi Sebut Pembunuh Siswi SMP Dalam Karung di Mojokerto adalah Teman Sekelas Korban

Polisi melakukan penyelidikan dan menemukan ponsel milik korban di tangan seorang warga yang juga pembeli toko seluler.

Setelah ditelusuri, ponsel tersebut didapatkan dari AB, teman sekelas korban.

"Dari handphone itulah, (kita) melakukan penyelidikan, didapat informasi terkait keberadaan terduga pelaku," kata Wiwit, Selasa (13/5/2023), seperti dilansir dari Surya.

Baca juga: Sebulan Menghilang, Siswi SMP di Mojokerto Ditemukan Tewas di Dalam Karung

2 orang ditangkap

Polisi selanjutnya menangkap dua orang yang salah satunya adalah AB (15), teman satu kelas korban, Senin (12/6/2023).

AB juga diduga dibantu oleh temannya yang berinsial AD (19).

"Ini pelakunya ada dua, yang satu ini masih anak, kebetulan satu kelas korban dan pelaku kedua dewasa adalah teman dari AB," paparnya.

Gara-gara iuran

Kapolres menjelaskan, dari pemeriksaan sementara, pelaku membunuh korban karena dendam ditagih iuran.

"Karena (pelaku) merasa tidak terima saat di kelas itu pelaku dibangunkan kemudian ditagih untuk membayar iuran kelas, kurang lebih selama dua bulan (iurannya). Pelaku dendam kepada korban," tuturnya.

Tak hanya itu, dua orang tersebut juga menjual ponsel korban.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com