Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembobol Toko Kue di Surabaya Ditangkap, 2 Pelaku Ditembak di Kaki

Kompas.com, 20 Mei 2024, 14:23 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Para pelaku pembobolan sebuah toko kue basah yang berada di Jalan Dukuh Kupang XXV/15, Dukuh Pakis, Surabaya, Rabu (15/5/2024) lalu, telah ditangkap.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono mengatakan, pihaknya menemukan identitas para pelaku pembobolan tersebut setelah melakukan proses penyelidikan.

Para pelaku yang ditangkap berinisial, JS, warga Jalan Kalimas Baru, Pabean Cantikan, Surabaya, dan MP asal Bangkalan, Madura. Keduanya kos di Jalan Putat Jaya Baru, Sawahan.

"Informasi tersangka tinggal di Jalan Putat Jaya. Kemudian, kami menangkap kedua tersangka eksekutor di tempat berbeda," kata Hendro ketika dikonfirmasi melalui pesan, Senin (20/5/2024).

Baca juga: Toko Kue di Surabaya Dibobol Maling, Sejumlah Barang Hilang

"Tersangka MP ditangkap saat berada di sebuah homestay Jalan Dukuh Kupang Utara, dan JS ditangkap di homestay Jalan Dukuh Pakis, dekat Ciputra World Mall," tambahnya.

Akan tetapi, kata Hendro, kedua pelaku tersebut berusaha melarikan diri ketika akan dibawa ke Mapolrestabes Surabaya. Akhirnya, petugas menembak kaki mereka untuk melumpuhkan.

"Tersangka mencoba melarikan diri sehingga terpaksa kami lakukan tindakan tegas terukur," jelasnya.

Para tersangka mengaku, menjual sejumlah barang curiannya ke sesorang usai membobol toko kue basah. Lalu, polisi menangkap penadah berisial, MS, warga Jalan Dukuh Kupang.

"Kami sita sejumlah barang, berupa sepeda motor korban, kipas angin, dan satu pompa air dari penadah MS. MS ini membeli barang tersebut dari tersangka dengan harga murah," ujarnya.

"Ketika pemeriksaan, para tersangka ini mengaku uang hasil membobol toko (kue basah) tersebut digunakan untuk foya-foya. Kini ketiga tersangka sudah kami tahan," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, salah satu saksi, Umam mengatakan, pembobolan toko tersebut diduga terjadi sekitar pukul 05.00 WIB. Namun, dia tidak mengetahui kejadiannya secara langsung.

Petugas parkir minimarket itu menyebut, baru mengetahui adanya peristiwa pembobolan ketika akan bekerja. Sebab, banyak aparat kepolisian yang berkumpul di toko kue basah saat pagi hari.

"Ketahuannya (pembobolan) pagi, pas aku kerja pukul 05.00 WIB. Iya (karyawanya buka toko), di sini sudah ada polisi tapi enggak pakai seragam," kata Umam ketika ditemui di sekitar lokasi.

Baca juga: Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Umam mendapatkan informasi, akibat peristiwa itu sejumlah barang yang ada di dalam rumah hilang, mulai dari sepeda motor untuk pengiriman, cetakan kue, serta delapan elpiji.

"Kehilangannya sepeda motor itu, cetakan kue, elpiji. Iya, depan kacanya (pecah), tapi kalau dilempar rusaknya enggak separah itu," jelasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau