Maidi menyebutkan, terowongan bawah tanah ditemukan di Kantor Pemkot Madiun dan kantor Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur I Di Kota Madiun.
Namun, Pemkot Madiun belum berani melakukan penelusuran lebih lanjut sebelum menemukan peta dan tata kota yang dibuat Belanda di era penjajahan.
“Terowongan itu ditemukan di Balaikota dan Bakorwil, tetapi sebelum ada petanya kami belum berani masuk,” kata Maidi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang