Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Wali Kota Madiun Diabaikan Petugas RS yang Asyik Main Ponsel, Tak Dikenali karena Pakai Masker

Kompas.com - 28/04/2023, 13:02 WIB
Pythag Kurniati

Editor

MADIUN, KOMPAS.com - Wali Kota Madiun Maidi menceritakan pengalamannya bertemu seorang petugas rumah sakit yang asyik bermain ponsel dan tidak memberikan pelayanan maksimal.

Imbasnya, Maidi meminta pegawai tersebut dipindahkan dari rumah sakit.

"Kalau tak sanggup, maka saya bilang pegawai itu harus pindah dari rumah sakit atau Dinkes Kota Madiun," tutur Maidi usai penyerahan surat keputusan pengangkatan ratusan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) tenaga kesehatan di Wisma Haji Kota Madiun, Kamis (27/4/2023).

Baca juga: Soal Kakek Gendong Jasad Cucu Pulang Naik Motor, Petugas RS Sudah Tawarkan Jasa Ambulans, tapi...

Dua kali ditanya

Maidi bercerita, lantaran dia mengenakan jaket dan masker, pegawai rumah sakit tersebut tidak mengenali dirinya saat mendatangi rumah sakit pada Januari 2023.

Menurut dia, pegawai itu justru asyik bermain ponsel dan meminta Maidi bersabar ketika dia hendak menanyakan sesuatu.

Kejadian tersebut terulang kembali ketika Maidi hendak bertanya untuk kedua kalinya.

Pegawai RS itu memintanya tetap bersabar karena belum selesai bermain ponsel.

"Itu korupsi jam kerja namanya," kata Maidi.

Baca juga: Hendak Cuci Baju, Istri di Madiun Temukan Suaminya Tewas Tergantung di Kamar Mandi


Diperingatkan hingga mutasi

Maidi pun mengancam akan memperingatkan pegawai rumah sakit yang bermain ponsel saat pelayanan. Jika tak dihiraukan, berujung ke ancaman mutasi.

"Ketahuan pertama diingatkan dulu, tetapi kalau diingatkan dan tidak prima (maka langsung dimutasi). Dia juga dapat jasa medis. Maka, dia harus lebih prima pelayanan daripada OPD lain," kata dia.

Dia mengatakan, sebagai pimpinan daerah, masyarakat menginginkan Maidi memberikan pelayanan prima dalam hal kesehatan.

Baca juga: Ikuti Halalbihalal, ASN Pemkot Madiun Dijemur di Tempat Panas, Wali Kota: Biar Sehat

“Pelayanan prima itu waktu dia kerja tidak boleh main HP. Jangan sampai pas pelayanan HP-an, wa (WhatsApp)-an. Sehingga, dia saat itu konsen pelayanan prima,” ujar Maidi.

Wali Kota juga sempat meminta direktur salah satu rumah sakit yang hadir dalam acara itu untuk mengingatkan jajarannya.

“Tolong Pak Direktur (RSUD Sogaten) jangan sampai kerja itu pada saat jam darurat bawa HP, dolanan HP. Sehingga konsentrasi kerja tidak ada karena membawa HP dan main HP,” kata Maidi.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi | Editor : Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suster yang Menganiaya Anak Selebgram Malang Ditangkap

Suster yang Menganiaya Anak Selebgram Malang Ditangkap

Surabaya
Perampok di Lamongan Sasar 2 Agen Perbankan dalam 2 Hari, Pelaku Diduga Sama

Perampok di Lamongan Sasar 2 Agen Perbankan dalam 2 Hari, Pelaku Diduga Sama

Surabaya
Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Surabaya
Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Surabaya
Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Surabaya
Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Surabaya
Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Surabaya
978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com