Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pejabat Korban Pungli Oknum Jaksa di Madiun, Resah Dimintai Uang Terus-menerus

Kompas.com - 17/05/2023, 13:08 WIB
Muhlis Al Alawi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Ulah oknum jaksa di Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, yang melakukan pungutan liar (pungli) kepada sejumlah pejabat di Pemerintah Kabupaten Madiun akhirnya terkuak. Dugaan pungli itu terungkap setelah tim Kejaksaan Agung turun melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pejabat dan pengusaha di Kabupaten Madiun.

Para pejabat di lingkungan Pemkab Madiun mengaku dimintai uang mulai Rp 2 juta hingga ratusan juta rupiah.

Modus yang digunakan pun bermacam. Mulai dari meminta bantuan untuk keperluan pribadi hingga bermodus pemeriksaan pengelolaan keuangan anggaran proyek.

Baca juga: Diduga Jadi Korban Pungli Oknum Jaksa, Pejabat Pemkab Madiun dan Pengusaha Diperiksa Tim Kejagung

Lantaran tak mau berurusan dengan aparat penegak hukum, para pejabat itu memilih mengalah dan menuruti permintaan pungli yang disampaikan oknum jaksa Kejari Kabupaten Madiun.

Beberapa pejabat Pemkab Madiun yang dihubungi Kompas.com pada Selasa (16/5/2023) mengaku lega setelah kasus pungli oknum jaksa Kejari Kabupaten Madiun itu ditangani langsung tim khusus dari Kejaksaan Agung. Sebab, tindakan oknum jaksa itu meresahkan seluruh pejabat di Pemkab Madiun.

Baca juga: Polisi Tangkap Sopir Innova Reborn Pelaku Tabrak Lari di Madiun

“Kami berharap penanganan kasusnya tuntas secepatnya oleh tim Kejaksaan Agung RI,” ujar pejabat berinisial H kepada Kompas.com.

Pejabat berinisial H ini mengaku, sebelum kasus pungli ditangani tim Kejaksaan Agung, ia kerap menjadi sasaran permintaan uang oleh oknum jaksa. Uang yang diminta itu tidak ada hubungannya dengan kasus ataupun proyek yang sedang ditangani kejaksaan.

“Permintaan itu secara pribadi, bukan karena saya tersangkut kasus,” kata H.

H menyebut, oknum jaksa itu sering meminta uang kepada dirinya untuk kepentingan pribadi. H pun merasa kewalahan memenuhi permintaan oknum jaksa tersebut.

Jika ditotal, uang yang diberikan kepada oknum jaksa itu mencapai sekitar Rp 50 juta.

Menurut H, sebenarnya banyak pejabat yang menjadi korban pungli oknum jaksa. Namun, mereka memilih tidak memberikan kesaksian kepada tim khusus bentukan Kejaksaan Agung lantaran ketakutan.

Senada dengan H, pejabat berinisial T juga terpaksa memberikan uang hingga puluhan juta kepada oknum jaksa Kejari Kabupaten Madiun.

T terpaksa memenuhi permintaan oknum jaksa itu lantaran risih diperiksa terus-menerus oleh oknum tersebut.

Padahal, dirinya sama sekali tidak terlibat dalam proyek yang menjadi sasaran pemeriksaan oknum jaksa tersebut.

“Saya sebenarnya tidak menangani proyek tersebut. Tetapi oknum itu memeriksa saya lalu meminta uang,” tutur T.

Baca juga: 3 Warga Ditikam OTK di SPBU Madiun, Motor Pelaku Terekam CCTV tapi...

Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Madiun, Andi Irfan Syafrudin yang dikonfirmasi terkait pungli oleh oknum jaksa tersebut belum bisa memberikan keterangan banyak.

Andi juga belum bisa memastikan kebenaran soal pungli yang dilakukan oleh anak buahnya.

“Belum pasti itu. Sekarang masih dilakukan klarifikasi,” ucap Andi.

Tak hanya sejumah pejabat Pemkab Madiun, Andi juga mengaku diperiksa dalam kasus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Resdivis Bunuh Tetangga di Dekat Makam Leluhur, Rumah Pelaku Dikepung

Resdivis Bunuh Tetangga di Dekat Makam Leluhur, Rumah Pelaku Dikepung

Surabaya
Kecelakaan Moge di Probolinggo, Polisi Cari Pengendara NMax yang Diduga Menyeberang Tiba-tiba

Kecelakaan Moge di Probolinggo, Polisi Cari Pengendara NMax yang Diduga Menyeberang Tiba-tiba

Surabaya
Pria di Malang Tewas Dianiaya Tetangganya, Pelaku 3 Kali Masuk Penjara

Pria di Malang Tewas Dianiaya Tetangganya, Pelaku 3 Kali Masuk Penjara

Surabaya
Cerita Suwito Berwajah Mirip Shin Tae-yong: Setelah Video Diunggah, Banyak yang DM Saya

Cerita Suwito Berwajah Mirip Shin Tae-yong: Setelah Video Diunggah, Banyak yang DM Saya

Surabaya
Polisi Ungkap Kronologi Suami di Tuban Meninggal Usai Cekik Istrinya

Polisi Ungkap Kronologi Suami di Tuban Meninggal Usai Cekik Istrinya

Surabaya
Kecelakaan Beruntun di Probolinggo, Pasutri Pengendara Harley-Davidson Tewas

Kecelakaan Beruntun di Probolinggo, Pasutri Pengendara Harley-Davidson Tewas

Surabaya
Mobil Satu Keluarga Tabrak Kereta di Sidoarjo, 3 Orang Luka Berat

Mobil Satu Keluarga Tabrak Kereta di Sidoarjo, 3 Orang Luka Berat

Surabaya
ABK Tewas Terjatuh di Probolinggo

ABK Tewas Terjatuh di Probolinggo

Surabaya
Terbukti Selingkuh dan Telantarkan Keluarga, Polisi di Sumenep Dipecat dengan Tidak Hormat

Terbukti Selingkuh dan Telantarkan Keluarga, Polisi di Sumenep Dipecat dengan Tidak Hormat

Surabaya
Maling Motor di Surabaya Tertangkap Usai Terjebak Macet

Maling Motor di Surabaya Tertangkap Usai Terjebak Macet

Surabaya
Kepala Kesbang Jatim Jadi Penjabat Wali Kota Madiun

Kepala Kesbang Jatim Jadi Penjabat Wali Kota Madiun

Surabaya
Dokter RSUD Grati Jadi Korban Kecelakaan Moge di Probolinggo

Dokter RSUD Grati Jadi Korban Kecelakaan Moge di Probolinggo

Surabaya
Cerita Pilu Khotijah, Ibu Remaja Korban Tawuran Maut di Surabaya

Cerita Pilu Khotijah, Ibu Remaja Korban Tawuran Maut di Surabaya

Surabaya
Saksi Ungkap Kecelakaan Rombongan Harley-Davidson di Probolinggo, Moge Saling Bersenggolan

Saksi Ungkap Kecelakaan Rombongan Harley-Davidson di Probolinggo, Moge Saling Bersenggolan

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tewas dalam Tawuran di Surabaya Sudah Kembali, Ponsel Belum Ditemukan

Sepeda Motor Korban Tewas dalam Tawuran di Surabaya Sudah Kembali, Ponsel Belum Ditemukan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com