Agar bisa bertahan, korban mengikat badannya dengan perahu miliknya yang terbalik. Ia berupaya mencari bantuan dengan cara mendayung karena tepian laut masih terlihat.
"Dalam kondisi darurat, Mbah Giyono mengikatkan dirinya pada bangkai perahu. Dia sebetulnya mencoba meminta bantuan dan berusaha mendayung dengan sekuat tenaga, karena masih bisa melihat tepi laut," terang Yoni.
Namun, upaya Sugiyono mendayung menuju tepian gagal. Ia justru terseret arus ke arah barat laut hingga memasuki perairan wilayah Yogyakarta.
Baca juga: Antrean Kendaraan di Trenggalek Mengular hingga 3 Km, Pengendara Asal Jakarta: Ini Mah Tidak Macet
Dengan kondisi badan mulai lemas, Sugiyono hanya bisa pasrah sambil berharap ada kapal nelayan lain yang melintas.
"Selama berhari-hari dia di tengah laut tanpa makan dan minum," ujat Yoni Fariza sesuai keterangan korban kepada anggota Basarnas.
Baca juga: Antrean Kendaraan di Trenggalek Mengular hingga 3 Km, Pengendara Asal Jakarta: Ini Mah Tidak Macet
Pada hari kelima, Sugiyono kembali terseret arus laut ke arah timur, hingga berada di wilayah selatan Pacitan.
Di lokasi tersebut, korban ditemukan dan diselamatkan oleh nelayan warga Pacitan.
"Mbah Giyono diselamatkan oleh nelayan Pacitan, dan dibawa ke Pelabuhan Ikan Tamperan Pacitan," terang Yoni.
Selain menyelamatkan korban, perahu jukung milik Sugiyono juga sempat ditarik oleh nelayan Pacitan tersebut. Namun, di tengah perjalanan, perahu korban pecah hingga rusak dan tidak terselamatkan.
"Pada saat diselamatkan, kondisi korban kondisinya dehidrasi, bahkan tangannya seperti kaku karena lima hari di laut," terang Yoni.
Setelah berhasil dievakuasi ke darat di kawasan pelabuhan Tamperan Pacitan, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Darsono Pacitan untuk mendapat perawatan medis.
"Pemerintah Kabupaten Pacitan, termasuk BPBD, nelayan dan kawan-kawan potensi SAR cukup responsif, sehingga Mbah Giyono bisa tertangani dengan baik," terang Yoni.
Pada Rabu (10/5/2023) sore, tim Basarnas Pos Trenggalek menjemput korban di Pacitan. Ketika dijemput, kondisi korban sudah membaik dan langsung diantar ke rumahnya di Kecamatan Watulimo.
"Kondisinya sudah sehat, tadi malam kami bawa ke Trenggalek, dan langsung kami antarkan pulang ke Watulimo," ujar Yoni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.