Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Jemaah Haji Tertua di Pamekasan Lunasi Biaya Haji dengan Menjual Sepasang Sapi

Kompas.com - 10/05/2023, 16:40 WIB
Taufiqurrahman,
Andi Hartik

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Harun (119), merupakan calon jemaah haji (CJH) tertua di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Rencananya, ia akan diberangkatkan pada 24 Mei 2023 mendatang.

Seharusnya, berdasarkan daftar tunggu, CJH asal Dusun Karang Duak, Desa Pangbatok, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, itu berangkat ke tanah suci Makkah pada 2046. Namun, ia berangkat lebih awal karena berstatus sebagai jemaah yang lanjut usia.

Harun membayar Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dengan menjual tanah, lalu melunasinya dengan menjual sepasang sapi.

Baca juga: 355 CJH Asal Kota Malang Belum Melunasi Biaya Haji

Kepala Kementerian Agama Kabupaten Pamekasan, Ahmad Mawardi menjelaskan, Harun merupakan jemaah haji paling tua dengan usia 119 tahun. Ia akan berangkat sendiri karena tidak ada anggota keluarganya yang mendampinginya.

"Meskipun sudah lansia, kondisi kesehatannya masih cukup baik. Selama haji, yang lansia sudah ada petugas khusus yang mendampinginya. Jadi tak perlu khawatir," terang Mawardi, Rabu (10/5/2023).

Baca juga: 370 CJH Asal Sumsel Batalkan Keberangkatan Haji 2023

Harun sendiri menyatakan siap lahir batin untuk menunaikan haji ke Baitullah. Hasil pemeriksaan kesehatan, tidak ada penyakit serius pada dirinya.

"Alhamdulillah sehat lahir batin. Bahkan, saya semakin sehat setelah mendapatkan kabar bisa berangkat haji tahun ini," kata Harun saat ditemui di kediamannya.

Jual tanah dan sapi

Saat mendaftar haji 6 tahun yang lalu, Harun menjual sebidang tanah di samping rumahnya. Awalnya, ia tidak yakin akan bisa menunaikan haji dalam waktu singkat, mengingat usianya sudah senja dan daftar tunggu hingga tahun 2046.

"Saya sudah nekat jual tanah untuk ongkos haji. Persoalan ditakdirkan bisa berangkat atau tidak, saya pasrahkan ke Allah. Alhamdulillah tahun ini sudah dipastikan bisa berangkat," ujar Harun.

Pria kelahiran tahun 1904 ini menambahkan, sehari-hari aktivitasnya berkebun sambil lalu berjualan ayam ternak ke pasar. Ia biasa mengayuh sepeda ontel ketika menjual ayam ke pasar.

Anak kandung Harun, Abdussalam, pernah membujuk ayahnya agar umrah saja karena kalau haji, daftar tunggunya lama. Namun, ayahnya tetap bersikukuh untuk haji.

"Kata ayah, tidak apa-apa meskipun mati sebelum tiba waktunya melaksanakan haji, yang penting sudah niat haji. Makanya ia menolak saat dibujuk untuk umrah saja," terang Abdussalam.

Baca juga: Mangkir Berkali-kali, Kades Terpidana Korupsi DD di Pamekasan Akhirnya Dipenjara

Untuk melunasi setoran haji, Harun telah menjual 2 ekor sapi yang sudah setahun lebih dipelihara. Sepasang sapi itu sudah cukup untuk menutupi kekurangan setoran haji.

Menurut Abdussalam, ayahnya punya resep dalam menjaga kesehatannya hingga berusia 119 tahun. Harun punya kebiasaan minum air hangat.

"Kalau makanan dan minuman yang dingin-dingin tidak pernah. Setiap hari mengonsumsi air hangat," ungkap Abdussalam.

Ibadah haji yang akan dijalani Harun mendatang menjadi pengalaman pertama naik pesawat. Sepanjang hayatnya, perjalanan paling jauh yang ditempuh Harun hanya sampai Surabaya. Itu pun menggunakan bus.

"Alhamdulillah senang sekali. Mohon doanya semoga ibadah nanti di Makkah lancar dan sehat," terang Harun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com