Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaduh Demokrat Pecat Anggota DPRD Nganjuk Fauzi Irwana, soal Foto Moeldoko dan Bayang-bayang Partai Lain

Kompas.com, 4 Mei 2023, 07:57 WIB
Usman Hadi ,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com – Pemecatan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nganjuk Fauzi Irwana dari Partai Demokrat menjadi polemik.

Pihak Partai Demokrat menyebutkan, pemecatan ini disebabkan karena Fauzi terindikasi mendukung Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan (GPK) Partai Demokrat. Sementara Fauzi menyangkal keras tudingan itu.

Baca juga: Anggota DPRD Nganjuk Dipecat oleh Demokrat Usai Unggah Foto bersama Moeldoko, Diduga Juga Daftar Caleg Nasdem

“Kalau ada penyampaian indikasi ikut Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat itu sama sekali tuduhan yang enggak benar, enggak jelas,” kata Fauzi kepada wartawan di Nganjuk, Kamis (4/5/2023).

Foto Moeldoko

Fauzi menyebutkan, dirinya sejak awal menolak keras Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatera Utara. Dalam KLB ini Moeldoko ditunjuk sebagai Ketua Umum (Ketum) untuk periode 2021-2025.

“Saya itu garda terdepan waktu Maret 2021, setelah adanya KLB Deli Serdang saya sudah statement di teman-teman media juga ada, bahwa saya menyampaikan menolak keras KLB Deli Serdang,” sebut Fauzi.

Pria yang tercatat sebagai Mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Nganjuk ini lantas mempertanyakan pemecatannya. Apalagi ia diberhentikan dengan tidak hormat dari partai.

Baca juga: Pertanyakan Alasan Pemecatannya dari Partai Demokrat, Anggota DPRD Nganjuk: Masa gara-gara Foto

Berdasarkan informasi yang diterima Fauzi, ada dua alasan utama pemecatannya.

Pertama, karena ia berfoto bersama Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. Kedua, ia disebut terindikasi mendukung GPK Partai Demokrat.

“Kan ini terindikasi, enggak ada buktinya,” kata dia.

Menurut Fauzi, wajar apabila dirinya berfoto bersama KSP Moeldoko. Sebab, dirinya pernah menjadi anggota Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), organisasi sosial yang saat ini dinakhodai Moeldoko.

Baca juga: Demokrat Cari Informasi dari PKB soal Pertemuan 6 Ketum Parpol dengan Jokowi

Pertimbangkan pindah partai

Selain terindikasi mendukung GPK Partai Demokrat, santer dikabarkan bahwa alasan pemecatan Fauzi lainnya yakni karena yang bersangkutan disebut telah mendaftar sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) dari Partai NasDem.

Fauzi dengan tegas menyangkal kabar itu. Namun setelah kabar pemecatannya mencuat ke masyarakat, ia mengaku tengah mempertimbangkan berlabuh ke partai politik lain.

“Sampai sekarang saya belum pindah ke mana-mana, tapi kalau saya belum dihargai di partai kita sendiri, ya tidak menutup kemungkinan saya nanti juga akan menentukan sikap untuk berlabuh ke salah satu partai,” tuturnya.

Baca juga: Ratusan Warga Ikut Layanan Balik Gratis dari Nganjuk ke Jakarta

“Jadi setelah beredar surat keputusan itu, banyak sekali tawaran-tawaran dari teman-teman partai, menawarkan ke saya di partainya teman-teman. Ya nanti saya akan menentukan setelah adanya kejadian ini,” sambung dia. 

Pertanyakan mekanisme pemecatan

Selanjutnya, Fauzi mempertanyakan pemecatannya dari Partai Demokrat.

Halaman:


Terkini Lainnya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau