Sumur bor yang digunakan sedalam 180 meter. Namun, di kedalaman 127 meter, air sudah bisa ditarik oleh mesin pemompa. Karena mesin pompanya rusak, air di dalam sumur bor itu tak bisa dialirkan lagi ke tandon.
"Kedalaman sumur bor ini sampai 180 meter namun hanya 127 meter sudah keluar airnya," katanya.
Baca juga: Bocah 13 Tahun Warga Situbondo Hilang di Lereng Pegunungan Argopuro Sejak Kamis Kemarin
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo, Sruwi Hartanto mengatakan, warga di Dusun Polay, Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, sedang membutuhkan air bersih.
Sruwi menyebut, setiap kali warga meminta bantuan air dengan cara mengirim surat, pihaknya selalu memenuhinya.
"Kalau dari kami (BPBD Situbondo) ketika diminta air bersih akan kami beri, namun tidak bisa dilakukan dropping setiap hari karena sebanyak apa pun air yang dikirim pasti tidak cukup memenuhi kebutuhan warga, kami juga beli airnya dari PDAM Tugu Baluran," kata Sruwi kepada Kompas.com via telepon, Rabu.
Dia juga menyatakan bahwa BPBD Situbondo mengalami kekurangan anggaran untuk dropping atau pengiriman setiap hari. Sehingga, ke depan pihaknya akan melakukam komunikasi terkait pompa yang rusak tersebut.
"Kami akan komunikasi supaya pompa yang rusak bisa kembali hidup, cuman kami masih mencari formulasi," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.