Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Industri Tahu Besuki Situbondo yang Bertahan 58 Tahun, Cocok Dibuat Oleh-oleh

Kompas.com - 01/05/2023, 16:28 WIB
Ridho Abdullah Akbar,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SITUBONDO, KOMPAS.com - Tungku panas penggorengan dan panas terik matahari tidak menyurutkan semangat pekerja olahan tahu industri rumahan yang terletak di Desa Jetis, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur.

Puluhan papan tahu dipotong persegi panjang untuk disiapkan digoreng ke dalam penggorengan yang bahan bakarnya dari sisa batang jagung. Kegiatan tersebut sudah berlangsung puluhan tahun.

Subandri (57), salah satu warga setempat mengaku sudah sejak kecil melakukan produksi.

Baca juga: Mencicipi Tiwul, Makanan Legendaris Khas Jawa yang Hampir Punah di Kota Semarang

Tahu Besuki terkenal di daerah sekitar seperti Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, Jember, dan Probolinggo.

Menurutnya, orang pertama yang melakukan produksi tahu di daerah tersebut keturunan Tionghoa yakni Yok Di pada 1965. Beliau adalah pebisnis pertama penjual tahu. Setelah itu diikuti warga lokal dan bertahan sampai sekarang.

Baca juga: Petis Bumbon, Makanan Legendaris Semarang yang Hanya Ada Saat Ramadhan

Bahkan pada 2017, pihak pemerintah desa secara resmi memberi nama 'Gang Tahu'. Salah satunya diberikan simbol gapura, sehingga para warga lokal atau luar daerah yang datang langsung mengenalinya.

"Meski zaman berubah kami tetap pakai alat tradisional," ucap Subandri, Minggu (30/4/2023).

Puncak Kejayaan

Subandri menyampaikan, perkembangan yang sangat pesat terjadi antara 2005 sampai 2010. Saat itu para warga mayoritas bergelut di dunia usaha tahu.

"Semua warga masuk ke usaha tahu, ada yang produksi dan ada yang hanya jual," beber dia.

Para warga yang sekarang menekuni usaha tahu juga berprofesi sampingan. Seperti petani, guru, dan lainnya. Namun mereka tetap konsisten memproduksi tahu sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Pengiriman tahu tersebut langsung dikirim dalam bentuk mentah atau matang ke Bondowoso, Probolinggo, Jember, dan Banyuwangi. Pengiriman tahu biasanya sampai 50 timba setiap harinya.

Rata-rata untuk tahu matang dilakukan pengiriman ke wilayah sekitar. Rata-rata pembeli adalah penjual bakso yang dilakukan penjualan secara langsung. Pembeli bisa membedakan tahu Besuki dengan tahu biasa karena rasanya lebih gurih.

"Pembeli luar daerah lebih suka yang mentah untuk diolah di sana," ucap dia.

Dia juga menyatakan, satu papan tahu bisa menghasilkan maksimal 50 potong tahu. Untuk harga satu papan antara Rp 18.000-20.000 tergantung dari ketebalannya.

Menurutnya, permintaan tahu Besuki sekarang tidak mengalami penurunan. Namun bertahan tidak mengalami fluktuatif.

Sekarang masih banyak warga yang masih bergantung kehidupannya kepada industri kuliner tersebut.

Cocok Dibuat Oleh-oleh

Rahman (24), warga Desa Jetis, Kecamatan Besuki menyatakan, tahu Besuki seringkali dibawanya untuk oleh-oleh.

Banyak dari konsumen yang menyamakan tahu tersebut dengan Tahu Sumedang yang sangat terkenal namanya.

"Saya biasanya membawa oleh-oleh ini (tahu Besuki) selain rasanya enak, harga Rp 10.000 dapat satu kresek segini, bisa dimakan 8 orang," ucapnya.

Menurutnya, tahu Besuki memiliki cita rasa yang cocok bagi lidah orang Situbondo, Bondowoso, dan Probolinggo.

Rasa asin yang sedap dan memiliki tingkat keempukan yang enak ketika digigit.

Menurutnya, rasa tahu setiap penjual berbeda antara satu dengan yang lain. Sehingga para pelanggan terkadang memesan secara langsung ke produsen secara personal.

"Di sini setiap penjual memiliki konsumen tersendiri, selain harga yang murah, rasanya tergantung kecocokan lidah masing-masing," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa Ungkap Kronologi Tewasnya 3 Personel Band Usai Pesta Miras di Hotel Surabaya

Jaksa Ungkap Kronologi Tewasnya 3 Personel Band Usai Pesta Miras di Hotel Surabaya

Surabaya
Identitas Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Kawasan Bromo, 4 Meninggal

Identitas Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Kawasan Bromo, 4 Meninggal

Surabaya
Rombongan Harley-Davidson Konvoi di Jalur Mobil Jembatan Suramadu, HDCI: Bisa Dicopot Keanggotaannya

Rombongan Harley-Davidson Konvoi di Jalur Mobil Jembatan Suramadu, HDCI: Bisa Dicopot Keanggotaannya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan Tebal

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan Tebal

Surabaya
Kronologi Kecelakaan Fortuner di Kawasan Bromo yang Tewaskan 4 Orang

Kronologi Kecelakaan Fortuner di Kawasan Bromo yang Tewaskan 4 Orang

Surabaya
Fortuner Rombongan Kondangan Masuk Jurang di Kawasan Bromo, Polisi: Diduga Rem Blong

Fortuner Rombongan Kondangan Masuk Jurang di Kawasan Bromo, Polisi: Diduga Rem Blong

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Fortuner Terjun ke Jurang di Kawasan Bromo, 4 Penumpang Tewas

Fortuner Terjun ke Jurang di Kawasan Bromo, 4 Penumpang Tewas

Surabaya
Polisi Sebut Balita di Tulunggagung Meninggal akibat Kekurangan Oksigen, Diduga Dibunuh Sang Ayah

Polisi Sebut Balita di Tulunggagung Meninggal akibat Kekurangan Oksigen, Diduga Dibunuh Sang Ayah

Surabaya
7 Orang di Surabaya Ditangkap karena Terlibat Prostitusi Anak

7 Orang di Surabaya Ditangkap karena Terlibat Prostitusi Anak

Surabaya
Kronologi Balon Udara Meledak di Ponorogo hingga Melukai Empat Orang

Kronologi Balon Udara Meledak di Ponorogo hingga Melukai Empat Orang

Surabaya
Kesaksian Warga Saat Balon Udara Meledak di Ponorogo, Suaranya Terdengar sampai ke Desa Lain

Kesaksian Warga Saat Balon Udara Meledak di Ponorogo, Suaranya Terdengar sampai ke Desa Lain

Surabaya
Tidak Ada Peminat, KPU Pastikan Pilkada Kabupaten Malang Tanpa Calon Independen

Tidak Ada Peminat, KPU Pastikan Pilkada Kabupaten Malang Tanpa Calon Independen

Surabaya
Klaim Punya Modal 144.000 Dukungan, Asrilia-Satrio Daftar Pilkada Surabaya dari Jalur Independen

Klaim Punya Modal 144.000 Dukungan, Asrilia-Satrio Daftar Pilkada Surabaya dari Jalur Independen

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com