Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Beduk di Masjid Berusia Ratusan Tahun di Magetan, Tanda Cinta dari Seorang Santri

Kompas.com - 31/03/2023, 20:31 WIB
Sukoco,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

Sang kiai kemudian membuat sayembara. Santri yang bisa membuat beduk dengan suara menggelegar, maka akan dinikahkan dengan putrinya.

Zainal Musofa, salah satu santri yang berasal dari Plaosan juga mengikuti sayambara yang diadakan oleh sang kiai.

Baca juga: Cerminan Harmoni di Masjid Tjia Kang Hoo Pasar Rebo, Ada Percampuran Unsur Islam, Tionghoa, dan Betawi

Untuk membuat beduk, Zainal Mustofa mencari kayu yang berada di kawasan kaki Gunung Lawu.

Setelah selesai dibuat, beduk berdiameter hampir dua meter itu lalu digelindingkan dari Plaosan menuju Pondok Pesantren Nglengki yang jaraknya lebih dari 20 kilometer.

“Dari sejumlah beduk yang dipukul, hanya beduk buatan Kiai Zainal Mustofa yang bunyinya nyaring,” kata Ustad Muhamad Rafiq Husain.

Kiai Zainal Mustofa dinikahkan dengan anak perempuan Kiai Rofii.

Baca juga: Sempat Minta Perlindungan, Napi di Rutan Magetan Ditemukan Tewas Gantung Diri

Atas saran dari Kiai Rofii, pasangan pengantin tersebut kemudian mengembangkan syiar agama di daerah Sobontoro, daerah yang berada 10 kilometer di sebelah barat Pesantren Nglengki.

Dibunyikan saat Ramadhan

Diperkirakan setelah Kiai Rofii wafat, kegiatan Pondok Pesantren Nglengki mulai sepi.

Kini, ganya tersisa masjid sebagai peninggalan Kiai Rofii.

Bangunan masjid Nglengki berupa tiang utama, sejumlah pintu dan mimbar khotbah yang terbuat dari kayu jati, dipercaya merupakan peninggalan pada awal Masjid Nglengki dibangun.

“Yang tersisa dari masjid pertama ada beberapa pintu, tiang utama dan mimbar khotbah itu masih asli,” ujar Muhamad Rafiq Husain.

Baca juga: Selama Ramadhan, Masjid Al-Abrar Tanah Abang Siapkan Takjil dan Nasi Boks untuk Jemaah Tiap Harinya

Bahkan beduk yang konon dibuat oleh Kiai Zainal Mustofa untuk mengikuti sayembara tersebut masih terawat dengan baik.

Beduk tersebut bahkan masih difungsikan sebagai penanda waktu shalat.

"Beduk dengan penyangga kayu jati yang diletakkan di teras masjid juga masih terawat dengan baik. Kondisinya masih baik, hanya kulit bedugnya yang diganti,” kata Muhamad Rafiq Husain.

Setiap Ramadhan seperti saat ini, beduk peninggalan Kiai Zainal Mustofa ditabuh oleh remaja setempat untuk mengiringi selawat.

“Masih kita fungsikan untuk shalat Jumat atau saat Ramadhan anak-anak di masjid sini masih kotekan dengan beduk ini,” pungkas Ustad Muhamad Rafiq Husain

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com