Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekompakan Porter di Stasiun Malang, Tidak Berebut Penumpang, Penghasilan Dibagi Rata

Kompas.com - 15/03/2023, 16:23 WIB

Menjelang bulan suci Ramadhan, Giyono berharap rezeki yang didapatkan bisa berkali-kali lipat. Sebab, bagi porter, momen mudik lebaran menjadi peluang dengan banyaknya penumpang.

"Biasanya dua minggu sebelum hari raya dan tiga hari setelah hari raya, bisa dua kali lipat dapatnya," katanya.

Baca juga: Cerita Fransina Sawen, Ibu Tunggal yang 8 Tahun Jadi Kuli Angkut di Pelabuhan Rakyat Sorong

Pernah dituduh mencuri

Giyono menjadi kuli angkut di Stasiun Kota Malang sejak 1999. Sebelumnya, ia bekerja sebagai cleaning service di stasiun tersebut.

Giyono memilih menjadi porter karena kontrak kerjanya sebagai cleaning service sudah selesai.

Kini, meski hanya sebagai kuli angkut, Giyono berhasil menyekolahkan anak-anaknya.

"Alhamdulillah dua anak saya sudah lulus SMK, sudah bekerja, tinggal satu belum masih sekolah," kata Giyono pada Rabu (15/3/2023).

Baca juga: Kisah Kuli Angkut di Pelabuhan Sunda Kelapa: Kerja dari Pagi hingga Tengah Malam, Risiko Tinggi tapi Upah Tak Seberapa

Dalam sehari, Giyono bekerja sekitar 12 jam, mulai dari pukul 06.00 hingga 18.00 WIB. Berbagai penumpang kereta api dilayani.

"Seperti kereta yang kedatangan, itu Jayabaya sekitar pukul 06.30 WIB, yang Malabar beda 5 menit, kemudian Gajayana pukul 07.10 WIB. Terus kereta keberangkatan seperti Mataremaja pukul 08.25 WIB dan Kertanegara pukul 09.25 WIB," katanya.

Berbagai pengalaman suka dan duka menjalani pekerjaan sebagai porter juga sudah pernah dialami. Seperti barang tertinggal, dituduh mencuri dan lain sebagainya.

"Satu bulan yang lalu, angkut barang bawaan penumpang tetapi kurang, ternyata kelupaan penumpangnya itu dibawa sama saudaranya yang mengantar. Dimarahi juga pernah tetapi kami tetap sabar," katanya.

Giyono bersama porter yang lain tidak menutup mata berharap adanya kesejahteraan lebih. Namun, bagi mereka, bisa bekerja sebagai porter di Stasiun Kota Malang sudah bersyukur.

"Harapan bisa diberi upah oleh PT KAI tetap ada, tapi kami sadar diri, kami di sini istilahnya hanya menumpang cari nafkah. Kami berterima kasih juga dengan PT KAI yang banyak membantu seperti saat pandemi Covid-19 kan libur lima bulan diberi bantuan sembako, juga setiap Ramadhan setahun sekali," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Peristiwa Berdarah di Jember, Anak 6 Tahun Tewas di Tangan Ibu Kandung

Peristiwa Berdarah di Jember, Anak 6 Tahun Tewas di Tangan Ibu Kandung

Surabaya
Butuh Dana Perbaiki Jalan Rusak, Pemkab Incar Pajak Galian C Rp 60 Miliar dari Proyek Tol Probowangi

Butuh Dana Perbaiki Jalan Rusak, Pemkab Incar Pajak Galian C Rp 60 Miliar dari Proyek Tol Probowangi

Surabaya
Risih Lihat Pantai Grinting Kumuh, Warga di Probolinggo Kompak Pungut Sampah

Risih Lihat Pantai Grinting Kumuh, Warga di Probolinggo Kompak Pungut Sampah

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 10 Juni 2023 : Sore hingga Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 10 Juni 2023 : Sore hingga Malam Cerah Berawan

Surabaya
Motif Pembunuh Mahasiswi Ubaya, Sakit Hati dengan Kata-kata Korban

Motif Pembunuh Mahasiswi Ubaya, Sakit Hati dengan Kata-kata Korban

Surabaya
Pemkot Surabaya Gelar 'Garage Sale', Hasilnya untuk Penanganan Stunting

Pemkot Surabaya Gelar "Garage Sale", Hasilnya untuk Penanganan Stunting

Surabaya
Hewan Kurban yang Melintas di Banyuwangi Wajib Telah Divaksinasi LSD dan PMK 2 Dosis

Hewan Kurban yang Melintas di Banyuwangi Wajib Telah Divaksinasi LSD dan PMK 2 Dosis

Surabaya
Pembunuhan Mahasiswi Ubaya, Korban dan Pelaku Disebut Punya Hubungan Asmara

Pembunuhan Mahasiswi Ubaya, Korban dan Pelaku Disebut Punya Hubungan Asmara

Surabaya
Kronologi Pembunuhan Mahasiswi Ubaya, Korban dan Pelaku Sempat Ingin Gadaikan Mobil

Kronologi Pembunuhan Mahasiswi Ubaya, Korban dan Pelaku Sempat Ingin Gadaikan Mobil

Surabaya
Kajari Madiun Dicopot karena Positif Narkoba Saat Tes Urine Mendadak

Kajari Madiun Dicopot karena Positif Narkoba Saat Tes Urine Mendadak

Surabaya
Jelang Idul Adha, Ketersediaan Sapi Potong di Banyuwangi Capai 35.000 Ekor

Jelang Idul Adha, Ketersediaan Sapi Potong di Banyuwangi Capai 35.000 Ekor

Surabaya
Mahasiswi Ubaya yang Tewas Dibunuh Sempat Pamit Ikut UTS ke Ibunda

Mahasiswi Ubaya yang Tewas Dibunuh Sempat Pamit Ikut UTS ke Ibunda

Surabaya
Hilang sejak Mei 2023, Mahasiswi Ubaya Ternyata Tewas Dibunuh, Jasadnya Ditemukan Dalam Koper

Hilang sejak Mei 2023, Mahasiswi Ubaya Ternyata Tewas Dibunuh, Jasadnya Ditemukan Dalam Koper

Surabaya
Jatuh Saat Hendak Rampas Kalung, Penjambret di Jember Ditangkap Warga

Jatuh Saat Hendak Rampas Kalung, Penjambret di Jember Ditangkap Warga

Surabaya
Kondisi Ibu di Jember yang Bunuh Anak Kandung Masih Kritis

Kondisi Ibu di Jember yang Bunuh Anak Kandung Masih Kritis

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com