Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Longsor Berturut-turut yang Lumpuhkan Jalur Malang-Kediri akibat Kerusakan Hutan

Kompas.com - 08/03/2023, 18:41 WIB
Imron Hakiki,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Kejadian longsor di Desa Sukomulyo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang membuat arus lalu lintas kendaraan Malang-Kediri lumpuh, diduga disebabkan oleh kerusakan hutan di kawasan itu.

Longsor itu terjadi berturut-turut selama 4 hari. Yakni, mulai Sabtu (25/2/2023) hingga Selasa (28/2/2023). Material tebing setinggi 50 meter menutup akses jalan utama Malang-Kediri.

Kepala Desa Sukomolyo, Safiul Anwar menyebut, di atas tebing yang longsor terdapat lahan seluas sekitar satu hektar yang telah beralih fungsi. Lahan itu milik Perhutani dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

"Lahan milik Perhutani dikelola warga. Tapi bukan warga kami. Sedangkan lahan milik UMM dikelola untuk praktik tanaman pendidikan," ungkap Safiul Anwar melalui sambungan telepon, Rabu (8/3/2023).

Baca juga: Santri di Malang Hilang Usai Terseret Arus Sungai Brantas

Meskipun ada pepohonan, tapi tidak banyak. Sehingga tidak cukup kuat untuk menahan tanah apabila terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi.

Pemerintah Desa Sukomolyo sudah meminta UMM dan Perhutani untuk menutup aktivitas pengelolaan hutan tersebut, dan menggantinya dengan tanaman keras.

"Selain itu, kami meminta membuat saluran air yang diarahkan ke sungai. Agar apabila hujan deras, airnya tidak mengalir ke lokasi longsor kemarin," tuturnya.

Baca juga: 1 Warga Kabupaten Malang Terinfeksi Leptospirosis, Dinkes Ungkap Gejalanya, Masyarakat Diminta Waspada

Hingga saat ini, pemerintah desa beserta Perhutani dan UMM tengah melakukan kegiatan penanaman pohon di area yang sebelumnya gundul.

"Tanaman yang kami tanam di antaranya durian, pinus, dan UMM menanam serai sebagai media penyerapan air sebanyak 200 batang," jelasnya.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengatakan, di lokasi tersebut sudah kerap terjadi longsor ketika terjadi cuaca ekstrem.

"Tebing itu tingginya lebih dari 50 meter, dengan kemiringan hampir 90 derajat," ungkapnya saat ditemui, Rabu (8/3/2023).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pemuda di Gresik Dikeroyok Diduga gara-gara Atribut Perguruan Silat

Pemuda di Gresik Dikeroyok Diduga gara-gara Atribut Perguruan Silat

Surabaya
Wali Kota Madiun Ancam Mutasi Kepsek Buntut Oknum Guru Hukum Siswa sampai Telapak Kaki Melepuh

Wali Kota Madiun Ancam Mutasi Kepsek Buntut Oknum Guru Hukum Siswa sampai Telapak Kaki Melepuh

Surabaya
Wajahnya Terpampang bersama Gambar Ganjar dalam Baliho, Ketua DPC Gerindra Lumajang: Ini Merugikan

Wajahnya Terpampang bersama Gambar Ganjar dalam Baliho, Ketua DPC Gerindra Lumajang: Ini Merugikan

Surabaya
Kepsek SMPN I Ponorogo Serahkan Surat Pengunduran Diri ke Bupati Buntut Penarikan Sumbangan untuk Beli Mobil

Kepsek SMPN I Ponorogo Serahkan Surat Pengunduran Diri ke Bupati Buntut Penarikan Sumbangan untuk Beli Mobil

Surabaya
Pengemudi Odong-odong Tercebur ke Sungai di Sidoarjo Ditetapkan Tersangka

Pengemudi Odong-odong Tercebur ke Sungai di Sidoarjo Ditetapkan Tersangka

Surabaya
Susanto Dokter Gadungan Divonis 3 Tahun 6 Bulan Penjara

Susanto Dokter Gadungan Divonis 3 Tahun 6 Bulan Penjara

Surabaya
Usai Viral Sumbangan untuk Beli Mobil, Kepala SMPN 1 Ponorogo Menyatakan Mundur dari Jabatan di Depan Bupati

Usai Viral Sumbangan untuk Beli Mobil, Kepala SMPN 1 Ponorogo Menyatakan Mundur dari Jabatan di Depan Bupati

Surabaya
Wakil Wali Kota Surabaya Sebut Proyek Saluran Air untuk Cegah Banjir Sudah 75 Persen

Wakil Wali Kota Surabaya Sebut Proyek Saluran Air untuk Cegah Banjir Sudah 75 Persen

Surabaya
Kota Malang Sediakan Sepeda Listrik di Kayutangan Heritage dan Kampus

Kota Malang Sediakan Sepeda Listrik di Kayutangan Heritage dan Kampus

Surabaya
Mengenal Tradisi Tiban untuk Meminta Hujan di Banyuwangi

Mengenal Tradisi Tiban untuk Meminta Hujan di Banyuwangi

Surabaya
Wali Kota Madiun Bebas Tugaskan Guru yang Hukum Siswa Lari hingga Telapak Kaki Melepuh

Wali Kota Madiun Bebas Tugaskan Guru yang Hukum Siswa Lari hingga Telapak Kaki Melepuh

Surabaya
17 Warga di Kota Malang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Rp 1 Miliar

17 Warga di Kota Malang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Rp 1 Miliar

Surabaya
Komandan Satgas: 3 Kali 'Water Bombing' di Gunung Lawu Efeknya Belum Maksimal

Komandan Satgas: 3 Kali "Water Bombing" di Gunung Lawu Efeknya Belum Maksimal

Surabaya
Polda Jatim Selidiki Kebakaran Hutan Gunung Lawu

Polda Jatim Selidiki Kebakaran Hutan Gunung Lawu

Surabaya
3.869 Petugas Amankan Laga Klasik Persebaya Vs Persib di Surabaya

3.869 Petugas Amankan Laga Klasik Persebaya Vs Persib di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com