NEWS
Salin Artikel

Longsor Berturut-turut yang Lumpuhkan Jalur Malang-Kediri akibat Kerusakan Hutan

MALANG, KOMPAS.com - Kejadian longsor di Desa Sukomulyo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang membuat arus lalu lintas kendaraan Malang-Kediri lumpuh, diduga disebabkan oleh kerusakan hutan di kawasan itu.

Longsor itu terjadi berturut-turut selama 4 hari. Yakni, mulai Sabtu (25/2/2023) hingga Selasa (28/2/2023). Material tebing setinggi 50 meter menutup akses jalan utama Malang-Kediri.

Kepala Desa Sukomolyo, Safiul Anwar menyebut, di atas tebing yang longsor terdapat lahan seluas sekitar satu hektar yang telah beralih fungsi. Lahan itu milik Perhutani dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

"Lahan milik Perhutani dikelola warga. Tapi bukan warga kami. Sedangkan lahan milik UMM dikelola untuk praktik tanaman pendidikan," ungkap Safiul Anwar melalui sambungan telepon, Rabu (8/3/2023).

Meskipun ada pepohonan, tapi tidak banyak. Sehingga tidak cukup kuat untuk menahan tanah apabila terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi.

Pemerintah Desa Sukomolyo sudah meminta UMM dan Perhutani untuk menutup aktivitas pengelolaan hutan tersebut, dan menggantinya dengan tanaman keras.

"Selain itu, kami meminta membuat saluran air yang diarahkan ke sungai. Agar apabila hujan deras, airnya tidak mengalir ke lokasi longsor kemarin," tuturnya.

Hingga saat ini, pemerintah desa beserta Perhutani dan UMM tengah melakukan kegiatan penanaman pohon di area yang sebelumnya gundul.

"Tanaman yang kami tanam di antaranya durian, pinus, dan UMM menanam serai sebagai media penyerapan air sebanyak 200 batang," jelasnya.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengatakan, di lokasi tersebut sudah kerap terjadi longsor ketika terjadi cuaca ekstrem.

"Tebing itu tingginya lebih dari 50 meter, dengan kemiringan hampir 90 derajat," ungkapnya saat ditemui, Rabu (8/3/2023).


Sadono mengaku bersyukur dengan inisiatif pemerintah desa menutup pengelolaan lahan pertanian di atas tebing tersebut.

"Sebab, kalau tidak diselesaikan di tingkat pemerintah desa, maka bisa saja akan diselesaikan oleh tingkatan pemerintah yang lebih tinggi," tegasnya.

Di sisi lain, di lahan tersebut juga banyak tanaman bambu. Menurutnya, tipikal bambu apabila terbawa longsor akan ikut secara keseluruhan.

"Terbukti, longsor kemarin banyak material yang berasal dari tanaman bambu. Sehingga kami agak kesulitan dalam melakukan evakuasi," jelasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/03/08/184134978/longsor-berturut-turut-yang-lumpuhkan-jalur-malang-kediri-akibat-kerusakan

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pasar Slogohimo Terbakar, Pasar Darurat Digelar di Lapangan Kelurahan Bulusari

Pasar Slogohimo Terbakar, Pasar Darurat Digelar di Lapangan Kelurahan Bulusari

Regional
Komparasi Kereta Cepat Whoosh dan KA Argo Parahyangan

Komparasi Kereta Cepat Whoosh dan KA Argo Parahyangan

Regional
Syukuran Pendopo Serambi Madinah, Pemkab Tanah Bumbu Gelar Tabuhan 1.000 Rebana

Syukuran Pendopo Serambi Madinah, Pemkab Tanah Bumbu Gelar Tabuhan 1.000 Rebana

Regional
Setahun Tragedi Kanjuruhan dan Perjuangan Mencari Keadilan

Setahun Tragedi Kanjuruhan dan Perjuangan Mencari Keadilan

Regional
Hadiri Fashion Show Istana Berbatik, Gubernur Syamsuar Promosikan Batik Riau Hasil Kreasi Pebatik Daerah

Hadiri Fashion Show Istana Berbatik, Gubernur Syamsuar Promosikan Batik Riau Hasil Kreasi Pebatik Daerah

Regional
Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Regional
Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Regional
Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Regional
Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Regional
Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Regional
Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Regional
Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Regional
Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Regional
Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Regional
22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke