Bus tidak bisa segera dievakuasi karena terperosok cukup dalam dan petugas terkendala kondisi medan. Evakuasi baru dilakukan pada pagi harinya.
Sutrisno mengatakan, proses evakuasi juga berjalan sulit. Selain bantuan petugas dan warga sekitar, evakuasi juga dibantu dengan mobil derek.
Bahkan ada bagian belakang bus yang terpaksa sedikit dipotong untuk memudahkan proses evakuasi.
"Sekitaran jam 11.00 WIB, akhirnya bus bisa dievakuasi," ungkapnya.
Baca juga: Pakai Google Maps, Pengendara Motor Nyungsep ke Kebun Singkong Hambalang Sentul Bogor
Kepala Polsek Pare Ajun Komisaris Polisi Bowo Wicaksono mengatakan, pihaknya menerjunkan beberapa personel untuk membantu mengevakuasi bus.
"Tidak ada korban. Evakuasi berjalan lancar," ujarnya.
Kapolsek mengatakan, kondisi jalan lumayan baik namun tidak diperuntukkan bagi kendaraan besar.
Jalurnya yang sempit itu hanya cukup untuk sepeda motor dan kendaraan kecil saja.
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, pengamat teknologi informasi Onno W.Purbo menyebutkan, kasus pengendara tersesat memakai Google Maps disebabkan karena ada data yang belum lengkap pada aplikasi peta online itu.
"Alhasil, algoritma yang digunakan jadi salah memprediksi, ujarnya pada Kompas.com.
Onno menuturkan bahwa sebetulnya penyebabnya lebih kepada label atau tanda yang ditempelkan ke jalan tersebut.
Sangat dimungkinkan, orang yang memberi label tidak familiar dengan kondisi setempat.
“Kemungkinan data yang ada tidak bisa membedakan antara jalan hewan atau binatang, jalan setapak, jalan motor, gang kecil, gang motor, jalan kecil mobil, jalan mobil, jalan raya, jalan tol, dan lain-lain. Itu yang menyebabkan kesalahan,” ucapnya.
Baca juga: 4 Pemuda Mabuk di Kediri Cabuli Anak di Bawah Umur, 3 Ditangkap Saat Mengamen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.