Kondisi rumah Yayuk juga tergolong rusak berat. Atap rumah rontok dan sebagian tembok di bagian samping rumah ambrol serta retak-retak.
Yayuk bersama keluarga juga tetap menempati rumahnya. Untuk sementara, rumah bagian depan yang rusak ditutup menggunakan terpal untuk berteduh.
Sedang rumah bagian belakang yang baru ia bangun sekitar dua tahun lalu, kondisinya rusak parah. Atapnya jatuh dan sebagian temboknya ambrol.
"Sekarang mau tidur saja susah, kalau hujan kadang masih bocor meski sudah ditutup terpal. Kondisinya repot, kerja tidak bisa, karena rumah masih berantakan," kata Yayuk.
Yayuk juga masih trauma dengan peristiwa ledakan keras itu. Ketika peristiwa terjadi, Yayuk dan anaknya sempat menangis karena ketakutan.
"Saya juga tidak pernah menyangka ada peristiwa seperti ini di lingkungan sini. Karena selama ini kondisinya baik-baik saja," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, ledakan dahsyat diduga dari bahan petasan terjadi di Dusun Tegalrejo Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, pada Minggu (19/2/2023) malam.
Baca juga: Bagian Tubuh Korban Ledakan Blitar Diambil Keluarga meski Belum Selesai Diidentifikasi
Pusat ledakan diduga terjadi di rumah milik Darman (65), warga setempat. Empat orang tewas dalam peristiwa itu yakni Darman dan dua anaknya, Arifin dan Deni Widodo serta kerabatnya Wawa.
BPBD Kabupaten Blitar juga mencatat ada 32 rumah dan dua tempat ibadah rusak akibat terdampak ledakan di lokasi.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Kisah Sedih Warga Terdampak Ledakan di Blitar, Bingung Rumah Rusak Saat Hendak Gelar Hajatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.