Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjatuh dari Odong-odong, Bocah 7 Tahun di Malang Tewas

Kompas.com - 23/02/2023, 16:17 WIB
Imron Hakiki,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Rekaman kamera closed circuit television (CCTV) memperlihatkan seorang anak jatuh dan terlindas odong-odong atau kereta kelinci, viral di media sosial.

Dalam rekaman video itu terlihat seorang anak yang duduk di bangku tengah tiba-tiba jatuh tersungkur ke jalan. Anak itu lalu terlindas ban belakang odong-odong yang sedang melaju.

Baca juga: Oknum Pegawai ATR/BPN Malang Terjaring OTT Pungli, Polisi Temukan Uang Rp 40 Juta

Peristiwa itu terjadi di Desa Sengguruh, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Rabu (22/2/2023).

Korban adalah seorang bocah bernama Aidan Syam Julian (7), warga Desa Sengguruh, Kecamatan Kepanjen.

Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kepanjen, Kabupaten Malang, usai peristiwa itu. Namun, korban meninggal di perjalanan karena diduga mengalami cedera kepala.

Paman korban, Budi Santoso mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu, korban naik odong-odong bersama teman-temannya.

"Menurut keterangan teman-temannya, saat kereta melaju korban menunduk untuk membenahi sendalnya yang terlepas, lalu ia langsung tersungkur dan terguling ke jalan," ungkapnya saat ditemui di rumahnya, Kamis (23/2/2023).

Lokasi kejadian itu, menurut Budi Santoso di kawasan Jalan Sekolahan, Desa Sengguruh, Kecamatan Kepanjen.

Odong-odong yang berpenumpang anak-anak itu berkeliling di area Kecamatan Kepanjen dan Kanigoro.

"Nah, saat itu odong-odong itu sudah berkeliling dan menuju pulang," terangnya.


Atas kejadian itu, keluarga mengikhlaskan kepergian korban dan menganggap peristiwa itu sebagai musibah.

"Sopir odong-odong sudah bertemu dengan kami dan siap bertanggung jawab," jelasnya.

Namun, keluarga berharap ada evaluasi untuk keamanan odong-odong, untuk mengantisipasi peristiwa itu terulang.

"Sebenarnya orangtua ananda ini selalu melarang untuk naik odong-odong. Biasanya ia selalu patuh. Namun, kemarin ibunya tidak tega karena selalu dilarang. Akhirnya ia pun diijinkan," ujarnya.

Menanggapi peristiwa itu, Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik menyebut, Polres Malang akan menindaklanjuti kejadian tersebut.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 22 Februari 2023: Pagi dan Malam Hujan Ringan

"Nanti kami akan mengunjungi rumah korban untuk meminta keterangan atas kejadian itu, dan akan mencari sopir odong-odong untuk penyelidikan lebih lanjut," ujarnya.

Pasalnya, Taufik memastikan, kendaraan kereta odong-odong tidak memiliki izin operasional.

"Sedangkan kereta odong-odong ini tidak ada izin. Semua kendaraan bermotor, apapun bentuknya harus terverifikasi secara resmi di Samsat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKB Usung Seorang Kades Maju di Pilkada Jombang

PKB Usung Seorang Kades Maju di Pilkada Jombang

Surabaya
Tabrakan Mobil Boks Vs Truk Trailer di Gresik, 2 Luka dan Jalur Pantura Sempat Macet

Tabrakan Mobil Boks Vs Truk Trailer di Gresik, 2 Luka dan Jalur Pantura Sempat Macet

Surabaya
Cerita Pencari Rumput Asal Lamongan Naik Haji: Yang Uangnya Miliaran Belum Tentu Berangkat kalau Allah Tak Menghendaki

Cerita Pencari Rumput Asal Lamongan Naik Haji: Yang Uangnya Miliaran Belum Tentu Berangkat kalau Allah Tak Menghendaki

Surabaya
Suami Kecanduan Judi Online, 179 Wanita di Bojonegoro Gugat Cerai

Suami Kecanduan Judi Online, 179 Wanita di Bojonegoro Gugat Cerai

Surabaya
Cak Thoriq Resmi Diusung PKB Jadi Bacabup Lumajang

Cak Thoriq Resmi Diusung PKB Jadi Bacabup Lumajang

Surabaya
Rumah Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Bromo Sempat Didatangi Orang

Rumah Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Bromo Sempat Didatangi Orang

Surabaya
Eks Kepala Bea Cukai DIY Disebut Terima Gratifikasi Total Rp 23 Miliar Termasuk Rp 100 Juta dari Suami Maia Estianty

Eks Kepala Bea Cukai DIY Disebut Terima Gratifikasi Total Rp 23 Miliar Termasuk Rp 100 Juta dari Suami Maia Estianty

Surabaya
Bank BPRS Bhakti Sumekar Milik Pemkab Sumenep Merugi, Satu Cabang Resmi Tutup

Bank BPRS Bhakti Sumekar Milik Pemkab Sumenep Merugi, Satu Cabang Resmi Tutup

Surabaya
Korban Prostitusi Anak di Surabaya Mengaku Dianiaya Muncikari

Korban Prostitusi Anak di Surabaya Mengaku Dianiaya Muncikari

Surabaya
Kasus Balon Udara Meledak di Ponorogo, Polisi Tangkap 15 Terduga Pelaku

Kasus Balon Udara Meledak di Ponorogo, Polisi Tangkap 15 Terduga Pelaku

Surabaya
Mentan RI Target Bangkalan Sumbang 40.000 Ton Beras dalam Setahun

Mentan RI Target Bangkalan Sumbang 40.000 Ton Beras dalam Setahun

Surabaya
Suami Korban Selamat Kecelakaan Maut di Bromo Sebut Lokasi Kejadian Tidak Asing Dilalui Keluarganya

Suami Korban Selamat Kecelakaan Maut di Bromo Sebut Lokasi Kejadian Tidak Asing Dilalui Keluarganya

Surabaya
Fakta Baru Kecelakaan Toyota Fortuner di Jalur Bromo

Fakta Baru Kecelakaan Toyota Fortuner di Jalur Bromo

Surabaya
Perjuangan Bocah di Kediri Rawat Ayah Ibunya yang Stroke, Terpaksa Berhenti Sekolah

Perjuangan Bocah di Kediri Rawat Ayah Ibunya yang Stroke, Terpaksa Berhenti Sekolah

Surabaya
Polisi Tangkap Pelaku Penipuan Berkedok Lolos Tes CPNS, Korban Rugi Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Pelaku Penipuan Berkedok Lolos Tes CPNS, Korban Rugi Rp 100 Juta

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com