LUMAJANG, KOMPAS.com - Cobaan hidup sebatang kara selama puluhan tahun seakan tidak cukup untuk menguji keteguhan hati Nenek Fatimah (78), warga Dusun Ketewel Timur, Desa Sememu, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Rumah yang ditinggali nenek Fatimah sejak kecil tiba-tiba roboh tanpa sebab yang jelas. Padahal, saat peristiwa itu terjadi, cuaca di wilayah itu cerah, tak ada angin kencang atau hujan deras.
Baca juga: 30 Kendaraan Dinas di Lumajang Telat Bayar Pajak, Pemkab Sebut Dahulukan Pemeliharaan
Tembok belakang rumah Nenek Fatimah tiba-tiba ambruk. Diikuti atap rumah yang silih berganti jatuh ke tanah.
Saat peristiwa nahas itu terjadi, nenek Fatimah sedang shalat ashar berjemaah di mushala dekat rumahnya.
Hidup sebatang kara
Nenek Fatimah telah hidup sebatang kara sejak 20 tahun lalu, setelah suaminya meninggal dunia. Ia hidup sendiri karena tidak memiliki anak.
Nenek Fatimah sebenarnya pernah punya seorang bayi laki-laki. Namun, anaknya itu meninggal karena sakit saat bayi.
"Dulu sempat punya anak, tapi meninggal pas bayi. Iya karena sakit," kata Nenek Fatimah di rumahnya, Senin (13/2/2023).
Puluhan tahun hidup berdua bersama suami tercinta, sang nenek harus merasakan pedihnya ditinggal orang yang dikasihi.
Sang suami berpulang ke hadapan Tuhan mendahuluinya karena faktor usia yang sudah tua.
"Bapak meninggal sudah lama, tahun berapa ya, kalau 20 tahun ada," terangnya.
Usai ditinggal suami, Nenek Fatimah berjuang sendiri bertahan hidup. Ia yang sudah berusia lanjut meneruskan pekerjaan suaminya dahulu sebagai buruh tani serabutan.
Usia tidak bisa berbohong. Kekuatan kakinya untuk melangkah tidak sekuat dulu. Sejak lima tahun silam, sang nenek tidak bisa lagi bekerja.
Untuk biaya hidup sehari-hari, wanita yang lahir satu bulan pasca-kemerdekaan Republik Indonesia ini bergantung pada bantuan sosial yang didapat dari pemerintah.
Tidak jarang, tetangga dan keponakan yang tinggal di samping rumahnya mengirimkan makanan untuknya.
"Dulu kerjanya pateng (rajin) ke sawah ya buruh, apa saja dikerjakan, sekarang sudah enggak kuat kentolnya (betis). Ya dapat bantuan itu buat makan," tutur Fatimah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.