LUMAJANG, KOMPAS.com - Tak ada angin, tak ada hujan, rumah nenek yang hidup sebatang kara di Dusun Ketewel Timur, Desa Sememu, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tiba-tiba roboh.
Kepala Dusun Ketewel Timur Muhammad Agus Siswanto mengatakan, rumah itu roboh pada Minggu (12/2/2023) sore.
Baca juga: Sopir Truk Pasir Ugal-ugalan di Jalan Raya Lumajang, Ternyata Tidak Punya SIM
Saat itu, sang pemilik rumah yang bernama Fatimah (78) sedang melangsungkan shalat ashar berjemaah di mushala dekat rumahnya.
"Sekitar jam tiga itu tiba-tiba roboh. Yang punya rumah asaran (shalat ashar) jemaah di mushala," kata Agus Siswanto di Lumajang, Senin (13/2/2023).
Menurut Agus, nenek Fatimah sudah lama hidup sebatang kara setelah ditinggal suaminya yang meninggal. Anak satu-satunya yang dimiliki nenek Fatimah meninggal saat masih bayi.
"Memang hidup sendirian. Sudah lama lebih kalau 10 tahun," tutur Agus.
Kondisi rumah yang sudah reot dan kerap bocor saat diguyur hujan membuat tembok belakang rumah tiba-tiba roboh.
Mengetahui rumah warganya itu roboh, Agus pun lantas menjemput sang pemilik rumah di mushala dan memberitahukan kondisi rumahnya.
"Saya jemput, ya kaget mbahnya, hanya nangis di depan pintu," tambahnya.
Agus bercerita, saat rumah nenek Fatimah roboh, cuaca di desa tersebut cerah dan tidak ada angin kencang yang menerjang.
Baca juga: Peristiwa Berdarah di Lumajang, 8 Tahun Pendam Dendam, Joto Bunuh Pria yang Renggut Nyawa Ayahnya
Agus pun langsung melaporkan kejadian itu kepada kepala desa setempat yang diteruskan kepada Pemerintah Kabupaten Lumajang.
"Habis itu langsung saya lapor ke pak kades dan langsung ditindaklanjuti ke pemkab, alhamdulillah langsung direspons dan diberi bantuan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.